Jakarta, Anetry.Net – Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim membuka Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7.
Acara yang digagas Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kemdikbudristek ittu, merupakan program
pengembangan keprofesian berkelanjutan berbentuk pelatihan dan pendampingan
yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran. Terdapat 18.079 guru yang mengikuti
pelatihan.
Program ini bertujuan memberikan bekal
kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mereka
mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Selain itu, setelah mengikuti kegiatan ini guru diharapkan dapat mengembangkan
potensinya menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan
kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing.
“Guru harus dapat menggerakkan ekosistem
pendidikan di sekolah dan komunitas belajar di sekitarnya dalam rangka
mewujudkan Merdeka Belajar bagi peserta didik,” tutur Mendikbudristek di
Jakarta (20/10) di sela-sela pembukaan.
Nadiem dalam sambutannya mengungkapkan
rasa bahagianya karena PGP sudah memasuki angkatan ke-7. Ia mengingat periode
awal mengemban amanah sebagai Mendikbudristek dan mengunjungi guru-guru di
berbagai pelosok daerah.
“Saya jadi ingat lagi bulan-bulan awal
menjalankan amanah sebagai menteri dan saya pergi menemui guru di daerah. Saya
benar-benar kagum atas semangat para guru untuk memberikan yang terbaik pada
murid terlepas dari semua keterbatasan yang ada,” kata Nadiem.
Menurutnya, dedikasi seorang guru tidak
perlu diragukan dan saat ini tenaga pendidik telah sampai pada kondisi di mana
dedikasi harus diimbangi juga dengan rasa berani. Keberanian untuk refleksi,
keberanian untuk berubah ke arah yang lebih baik, keberanian untuk menjadi
pemimpin perubahan.
“Itulah yang menjadi pemikiran awal saya
untuk membuat pendidikan guru yang berbeda dari yang ada selama ini,”
ungkapnya.
Sementara itu Pelaksana tugas Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK), Nunuk Suryani, dalam
sambutannya mengungkapkan bahwa pelaksanaan PGP Angkatan 7 didesain dengan
menggunakan pendekatan andragogi dan blended
learning selama enam bulan. Program tersebut didesain untuk mendukung hasil
belajar yang implementatif berbasis lapangan.
“Untuk itu, maka 70 persen kegiatan
dilakukan dalam bentuk on the job training di mana guru sebagai peserta PGP
tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah. Sementara, 20
persen kegiatan dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat
dan 10 persen lainnya dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber,
fasilitator, dan pendamping,” kata Nunuk.
Nunuk juga menjelaskan bahwa persiapan
dan koordinasi pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7 ini secara
teknis telah dilakukan dan dinyatakan final. Adapun Calon Guru Penggerak
Angkatan ke-7 Reguler berjumlah 17.885 orang yang berasal dari 285 kab/kota di
32 provinsi.
Jumlah itu, terang Nunuk, didasarkan pada surat Pengumuman
Hasil Seleksi Calon Guru Peserta Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7,
yang dikeluarkan tanggal 26 September 2022. Sementara itu, Calon Guru Penggerak
Rekognisi Angkatan ke-7 akan diikuti oleh 194 orang, sehingga total calon guru
penggerak yang akan mengikuti Pendidikan Guru Penggerak angkatan ke-7 berjumlah
18.079 peserta.
“Para Calon Guru Penggerak ini tersebar
mengikuti pendidikan di 11 provinsi dan akan difasilitasi oleh 3 Balai Besar
Guru Penggerak (BBGP) dan 8 Balai Guru Penggerak (BGP), yaitu: BBGP Jawa
Barat; BBGP DI Yogyakarta; BBGP Sumatera Utara; BGP Aceh; BGP Bali; BGP
Kalimantan Barat; BGP Kalimantan Selatan; BGP Kalimantan Tengah; BGP Nusa
Tenggara Timur; BGP Sumatera Barat; BGP Sumatera Selatan,” jelas Nunuk.
Dalam pelaksanaan pendidikan, terang
Nunuk, Kemendikbudristek juga sudah mempersiapkan aktor-aktor pendukung,
seperti pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur. Mereka sudah selesai
direkrut dan dibekali dengan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan. Untuk PGP
Angkatan ke-7 Reguler akan didukung oleh 978 fasilitator dan 3.067 pengajar
praktik. Sementara itu, untuk PGP Rekognisi akan difasilitasi oleh 20 fasilitator
pemandu.
“Persiapan lain yang juga sudah selesai adalah platform pembelajaran PGP, yaitu learning management system (LMS). Dengan demikian, maka proses persiapan untuk PGP Angkatan 7 ini dinyatakan telah selesai dan siap dimulai. Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7 ini akan diselenggarakan mulai pada 20 Oktober s.d 21 Desember 2022 dan akan dilanjutkan kembali pada 4 Maret s.d 21 Juli 2023,” pungkas Nunuk Suryani. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.