Jakarta, Anetry.Net – Kurikulum Merdeka menawarkan struktur kurikulum yang lebih fleksibel.
Selain itu, kurikulum
besutan Nadiem makarim itu berfokus pada materi
esensial, sehingga
memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengajar sesuai kebutuhan dan
karakteristik siswa.
Kurikulum Merdeka juga mempunyai
sejumlah keunggulan dibandingkan kurikulum sebelumnya oleh sejumlah pihak.
Yaitu lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka, dan lebih relevan dan
interaktif.
Sejalan dengan konsep tersebut, maka
kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan yang mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka, harus memperhatikan prinsip-prinsip yang tertuang dalam
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022
Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Prinsip-prinsip
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini. Sesuai dengan kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik
4. Pembelajaran yang relevan yaitu pembelajaran yang dirancang
sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan komunitas sebagai mitra; dan
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Prinsip-prinsip di atas, hendaknya diterapkan secara baik dalam kegiatan
belajar mengajar di satuan pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.