Jakarta, Anetry.Net – Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mendesak Kementerian Kesehatan segera menangani kasus gagal ginjal akut yang secara tiba-tiba muncul di tengah masyarakat.
Kasus tersebut telah meresahkan masyarakat. Apalagi,
diberitakan sudah ada 241 orang anak yang terpapar. Dan dari sejumlah itu, 131
orang anak dinyatakan tidak selamat.
"Ini bukan hanya korban sakit.
Tetapi ini korban jiwa. Sangat beralasan jika masyarakat resah. Muncul
kegelisahan di mana-mana," ujar Saleh dalam keterangan tertulis yang diterima
Parlementaria, Senin (24/10).
Ia menilai, pemerintah belum bekerja maksimal menangani gagal ginjal
akut. "Menurut pantauan kami, pemerintah belum bekerja maksimal.
Masih saling tunggu. Antara Kemenkes dan BPOM belum bersinergi. Malah cenderung
ada kesan saling menyalahkan," ujar Saleh.
Dalam konteks itu, Saleh mendesak
dilakukan beberapa langkah. Pertama, kemenkes diminta segera mencari obat gagal
ginjal akut ini. Obat tersebut harus segera diberikan kepada para pasien yang
terpapar. Tidak boleh berlama-lama, karena dikhawatirkan korban akan semakin
banyak.
Selanjutnya, BPOM segera mengumumkan
hasil pemeriksaannya terhadap kandungan obat syrup yang diduga sebagai
penyebab. BPOM dinilai kurang tekun dalam melaksanakan pengawasan dan
pengujian. Kalau sudah kejadian seperti ini baru sibuk dan terkesan kalang
kabut.
"Ketiga, mendesak Kemenkes dan BPOM
agar obat-obatan yang disita untuk tidak dimusnahkan terburu-buru. Harus ada
kejelasan dan klarifikasi terkait statusnya. Ini diperlukan agar produsen
obat-obatan itu tidak dirugikan. Karena isu yang berkembang saat ini belum
tentu menguntungkan mereka. Sementara, obat mereka belum tentu juga
salah," sambungnya.
Selanjutnya, Saleh meminta kepolisian RI
bersama BPOM dan Kemenkes segera melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
Kalau terbukti ada kesalahan dan unsur kesengajaan, maka harus segera ditindak
tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.
Sementara itu, dirinya juga mengingatkan
seluruh fasilitas kesehatan yang ada memberikan pelayanan terbaik bagi para
pasien yang terpapar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.