Kepala Badan Litbang dan Diklat, Suyitno
menyatakan, bahwa Pelatihan Kurikulum Merdeka melalui LMS ini dimaksudkan agar
semua stakeholder madrasah bisa mengikuti pelatihan.
"Pelatihan Kurikulum Merdeka
dimaksudkan untuk memberi ruang
kebebasan bagi siapapun pembelajar sejati.
Pelatihan ini dirancang dengan tingkat fleksibilitas dan aksesibilitas tinggi.
Konten dan materi serta metodenya memungkinkan peserta merdeka belajar, sesuai
waktu dan kebutuhan pengembangan diri," tuturnya di Ciputat, Rabu (19/10).
Suyitno menambahkan, Pelatihan
Kurikulum Merdeka ini sangat penting sebagai bagian dari respon terhadap
perkembangan zaman.
"Kurikulum merdeka sesuai dengan
watak pendidikan yang hakikatnya memerdekakan manusia. Potensi, fitrah azali,
dan kebebasan belajar yang dimiliki pelaku pendidikan (guru dan murid) bisa
berkembang optimal. Kurikulum merdeka bukan hanya menstimulasi merdeka belajar,
tapi juga merdeka mengajar," ujarnya.
Menurut Suyitno, peserta pelatihan
mendapatkan materi Kurikulum Merdeka secara lebih detail. Pelatihan menyajikan
beragam konten yang diperlukan untuk proses pembelajaran yang
memerdekakan.
“Bagi guru, mengikuti pelatihan mandiri
ini akan mengajari diri sendiri bahwa belajar perlu kesadaran, kesiapan,
kebebasan, pendalaman, dan berorientasi hasil. Melalui pelatihan ini diharapkan
guru memiliki wawasan, ketrampilan, dan sikap yang sesuai dg tantangan
pendidikan saat ini. Keleluasaan memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta
didik,” jelasnya.
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis
Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki mengatakan, Pelatihan Kurikulum Merdeka
melalui LMS PINTAR ini diselenggarakan bekerja sama dengan Direktorat
Kurikulum, Sarana Prasarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
“Pelatihan Kurikulum Merdeka ini
diselenggarakan bekerjasama dengan Direktorat KSKK Madrasah, karena secara
materi, tanggung jawab pengembangan isi kurikulum satuan pendidikan di madrasah
ada di direktorat,” tuturnya.
Pelatihan ini dilaksanakan selama 12
hari, 26 Oktober hingga 6 November 2022. Sementara pendaftaran pelatihan
dilakukan mulai hari ini (19 Oktober) hingga 25 Oktober yang akan datang.
“Waktu pelatihan kita buat agak panjang karena materi yang ada lumayan banyak,” tambahnya. (kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.