Mataram, Anetry.Net – Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan upaya dan langkah strategis bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kerjasama itu
diimplementasikan melalui penyelenggaraan kegiatan Pendampingan Pembinaan
Lembaga dalam Rangka Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan Dokumen
Lembaga di Provinsi NTB dengan menyasar 60 Organisasi Perangkat Daerah di
lingkup Provinsi NTB.
Kegiatan
yang berlangsung mulai dari selama tiga hari sejak Senin hingga Rabu (26-28/9) tersebut, dilaksanakan di Aula Graha Bakti Praja, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan dihadiri oleh 230 peserta dari
berbagai jajaran instansi atau lembaga.
Pada
kegiatan pembukaan, Selasa (27/9), ditampilkan tari kreasi ketam
bulan yang berasal dari Sumbawa. Tari kreasi tersebut merupakan
persembahan Duta Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat yang menggambarkan
semangat dan keteguhan para pemuda dalam membangun bangsa.
Sebagai
bentuk dukungan dan apresiasi atas terselenggaranya kerja sama baik dalam
kegiatan ini, Kepala Badan Bahasa Kemdikbudristek hadir membuka kegiatan dan menyampaikan materi “Bahasa Negara di Ruang
Publik”.
Sementara
itu, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Puji Retno
Hardiningtyas menyampaikan, kegiatan ini
diselenggarakan atas kerja sama Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan
itu, kata
Puji, perlu dilakukan
mengingat pengutamaan bahasa negara bukan hanya tugas Kantor Bahasa Provinsi
Nusa Tenggara Barat tetapi juga seluruh pegawai yang bertugas di daerah.
“Kita
harus bergandengan tangan untuk menertibkan bahasa negara di ruang publik.
Merawat bangsa adalah tugas bersama,” ujarnya menekankan pengutamaan bahasa
Indonesia di ruang publik.
Dalam
laporannya ia menegaskan, pemerintah daerah
perlu bangga dan mengutamakan bahasa negara di ruang publik. Jangan sampai
ruang publik kita lebih banyak penggunaan bahasa asing dibandingkan bahasa
Indonesia.
Selanjutnya, sambung Puji, pihaknya berharap pemerintah daerah mampu melestarikan
bahasa daerah sebagai bentuk dukungan secara nasional terhadap upaya
pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah yang dilakukan oleh Kemdikbudristek.
Selain itu, masih kata Puji, pemerintah daerah dan Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat perlu
bekerja sama dalam menertibkan penggunaan bahasa asing demi diutamakannya
penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah seperti slogan Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, yaitu Trigatra Bangun Bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.