Surabaya, Anetry.Net – Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Kota Mojokerto adakan Workshop Deteksi Dini, Tata Laksana, dan Merancang Program Bagi Penyandang Disabilitas untuk guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dan Taman Kanak-Kanak (TK) di Kota Mojokerto.
Kegiatan tersebut menggandeng Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM)
Fakuktas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) . Sebanyak 40 guru Paud dan 30 guru TK mengikuti
Workshop selama satu hari pada Sabtu (15/10) lalu.
Kegiatan tersebut dinarasumberi Dr. Nono Hery S.Psi., M.Pd. Psikolog, Theodore Baswara S.Psi,
Pramesti Pradna Paramita, M.Pscyh P.hD. Psikolog, dan Iwan Wahyu Hidayat,
S.Psi. Psikolog. Keempatnya berasal dari LPPM Fakultas Psikologi Unair.
Ketua Komnasdik Kota Mojokerto, Wahjuni
Sri Redjeki menjelaskan meski workshop dilaksanakan hanya satu hari, namun ada
program penugasan selama dua minggu di sekolah masing-masing, dan akan
dilakukan evaluasi hasil penugasan pada 29 Oktober 2022 mendatang.
"Materi dalam workshop ini memang
dibutuhkan dan belum pernah dilaksanakan. Nantinya, jika peserta memenuhi semua
kriteria dalam evaluasi maka akan mendapatkan sertifikat yang setara dengan 32
JP yang dapat dilampirkan dalam portofolio kenaikan tingkat," terangnya.
Lebih lanjut diharapkan, melalui
workshop ini guru Paud dan TK di Kota Mojokerto dapat merancang program
pembelajaran bagi siswa disabilitas secara mandiri di sekolahnya masing-masing
jika dibutuhkan.
"Biasanya di TK, Paud, ini ada
anak-anak yang berkebutuhan khusus (ABK), nah melalui workshop ini diharapkan
para guru tidak lagi bingung bagaimana harus menanganinya," jelasnya.
Turut hadir dalam workshop ini,
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Febri Emayanti,
Kabid Pendidikan Non Formal, Gunawati, serta pengawas TK, Wiwin Juli Astuti,
dan pengawas Paud, Arminingsih. (infopublik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.