Batang, Anetry.Net – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu. Hal ini dilakukan guna mencegah hilangnya bahasa Jawa sebagai bahasa keseharian.
Kepala Disdikbud Batang, Achmad Taufik
menyampaikan, Bahasa Jawa sekarang ini kurang diminati untuk digunakan sebagai
bahasa sehari-hari.
“Para sesepuh merasa prihatin dengan
realita ini, karena kebanyakan orang tua zaman sekarang lebih sering
menggunakan bahasa Indonesia dalam kesehariannya,” ungkapnya ketika meninjau
jalannya Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di SMPN 1 Kandeman, Kabupaten Batang,
Kamis lalu.
Ia menyayangkan minimnya penerapan
Bahasa Jawa di keluarga. Padahal di dalamnya berhubungan erat dengan sikap dan
perilaku. “Kalau kita menggunakan bahasa Jawa, sama saja dengan mengajarkan
tata krama,” tegasnya.
Taufik menuturkan, Provinsi Jawa Tengah
di tahun 2022 menyelenggarakan FTBI. Dan Kabupaten Batang sudah mengawalinga
dengan menggelar FTBI tingkat Sekolah Dasar (SD).
“Mereka yang menjuarai akan mewakili
Kabupaten Batang ke tingkat Jawa Tengah pada 11-13 November 2022,” jelasnya.
Selain pembiasaan melalui ajang
festival, pendidik juga mengupayakan untuk membiasakan penerapan Bahasa Jawa di
lingkungan sekolah.
“Semua warga sekolah tiap hari Kamis
membudayakan bahasa Jawa dalam percakapan. Jadi siswa akan terbiasa mengucapkan
bahasa Jawa dalam bercakap-cakap dengan sebaya maupun guru atau orang yang
lebih tua,” terangnya.
Beberapa cabang yang dilombakan yakni
gurit (menceritakan kembali dalam bentuk tulisan bahasa Jawa), sesorah (pidato
bahasa Jawa), membaca akasara Jawa dan macapat.
Panitia penyelenggara, Tatik Agustina
menerangkan, festival ini digelar sebagai upaya pelestarian bahasa Jawa.
“Memang ada sedikit kecemasan akan hilangnya bahasa ibu di kehidupan sehari-hari ya. Tapi kalau kita rutin menggelar lomba seperti ini, insya Allah akan bisa bertahan,” ungkapnya. (joglojateng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.