Morowali, Anetry.Net -- Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) meminta pemerintah pusat segera menuntaskan masalah pendidikan di Kabupaten Morowali, terutama Kecamatan Bahodopi yang masuk lingkar tambang.
Masalah pendidikan di daerah yang berada
di Sulawesi Tengah itu kompleks, dari kekurangan sekolah, mobiler, bahkan guru.
"Saya barusan menerima langsung
pengaduan dari masyarakat Morowali, tepatnya Kecamatan Bahodopi, di kawasan
lingkar tambang itu ada permasalah pendidikan," kata Abdul
Rachman kepada JPNN.com, Kamis (6/10).
ART menyebut, masalah di daerah pemilihannya itu wajib ditindaklanjuti, apalagi
Morowali merupakan daerah pertambangan.
"Masalah yang muncul di Bahodopi
adalah kekurangan sekolah. Konstitusi mengamanatkan bahwa setiap warga negara
wajib mendapatkan pendidikan yang layak," ucapnya.
ART mengingatkan masalah pendidikan di
Morowali harus mendapat perhatian karena daerah itu merupakan kawasan
pertambangan yang telah memberikan kontribusi bagi pendapatan negara.
"Morowali telah memberikan
kontribusi luar biasa bagi pendapatan negara, di sisi lain pendidikannya sangat
miris," ujarnya.
Anggota DPD RI Dapil Sulteng itu
menyampaikan warga Morowali sangat berharap pemerintah pusat segera mengatasi
masalah pendidikan di Bahodopi.
"Pemerintah pusat harus segera
hadir mengatasi masalah pendidikan di Kabupaten Morowali," kata Abdul
Rachman Thaha.
Berdasarkan data yang disampaikan Kadis
Pendidikan Morowali Amir Aminudin dalam audiensi dengan ART di DPD RI, sekolah
dasar (SD) di Bahodopi kekurangan 2.585 mobiler, 94 ruang kelas, dan 133 guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.