Jakarta, Anetry.Net – Tim bayangan yang disebut Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menjadi sorotan di tengah masyarakat.
Komisi X DPR rencananya akan meminta
penjelasan resmi terkait hal ini. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih
mengatakan, frasa atau terminologi "shadow organization" atau tim
bayangan yang dijelaskan Nadiem ketika menghadiri United Nations Transforming
Education Summit sangat berlebihan dan merendahkan SDM yang ada di Kemdikbudristek.
"Sehingga perlu ada penjelasan
resmi ke Komisi X, terkait peran, fungsi, dan anggarannya dalam SOTK
Kemendikbudristek," kata Fikri ketika dihubungi, Sabtu (24/9) kemarin.
Ia mengatakan, penjelasan resmi tersebut akan diminta saat Rapat Kerja
dengan Kemendikbudristek yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (26/9) pukul
10.00 WIB.
Fikri menuturkan, internal Kemdikbudristek
melalui Inspektorat Jenderal (Itjen) perlu mengaudit sejauhmana sistem kerja
dan bagaimana peran tim bayangan Nadiem itu.
"Terutama dalam penggunaan dan
pertanggungjawaban anggaran karena dalam statemen Nadiem, ketua tim shadow
setara dengan dirjen," tutur Fikri.
Menurutnya, Komisi X sejatinya dalam
posisi mendukung dalam konteks akselerasi transformasi teknologi dalam dunia
pendidikan. Hanya saja, tekannya, perlu ada roadmap yang jelas terlebih dulu.
Bahkan, lanjutnya, Komisi X sudah lama
merekomendasikan Kemdikbudristek untuk membuat peta jalan pendidikan yang
sampai saat ini tidak kunjung diselesaikan.
"Karena kebijakan pendidikan
menyangkut masa depan bangsa. Penggunaan teknologi adalah tools daya
dukungnya," lanjutnya.
Jika Nadiem pecaya diri dengan apa yang
dipaparkan di forum internasional itu, dia menyarankan Nadiem untuk mulai membuka
diri untuk berkomunikasi langsung dengan berbagai elemen pemangku kepentingan
pendidikan di dalam negeri.
Diberitakan sebelumnya, Mendikbudristek
Nadiem Anwar Makarim mengaku memiliki 400 orang yang tergabung dalam tim
bayangan yang tidak masuk dalam struktur birokrasi namun melekat dengan Kemdikbudristek.
Tim yang disebut setara dengan Direktorat
Jenderal (Dirjen) di Kemdikbudristek ini sontak menjadi sorotan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.