Jakarta, Anetry.Net – Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/9).
Dalam pertemuannya itu, Unifah mengaku
membahas Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas).
"Tanggapan presiden sangat positif
dan karena kami datang kami datang itu untuk membawa solusi juga gitu. Jadi
presiden sangat positif menanggapinya dan itu membuat saya lega juga,"
ujar Unifah di Komplek Istana Kepresidenan kepada wartawan.
Unifah pun mengusulkan kepada Presiden
Jokowi agar tunjangan profesi bagi guru dan dosen tidak dihapus dalam RUU
Sisdiknas.
"Kami mengusulkan agar tunjangan
profesi guru dan dosen tidak dihapus dalam RUU Sisdiknas," kata Unifah.
Unifah meyakini bahwa Presiden Jokowi akan
menyetujui usulan tersebut. "Insya allah. insya allah (mendukung),"
kata Unifah.
Unifah menjelaskan bahwa pentingnya
tunjangan profesi bagi guru dan dosen karena untuk menghargai kinerjanya dalam
mengajari murid ataupun mahasiswa.
"Karena itu adalah sebuah profesi,
penghargaan, bukan sekadar uangnya, tapi soal bagaimana penghargaan terhadap
profesi guru dan dosen itu penting banget. tadi beliau sangat responsif dan itu
saya sangat bahagia," jelasnya. (sumber: okezone/foto: Raka DN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.