Sumber Daya Manusia Literat untuk Kelangsungan Hidup di Abad ke-21 - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Minggu, 25 September 2022

Sumber Daya Manusia Literat untuk Kelangsungan Hidup di Abad ke-21


Garut,
Anetry.Net
Sekretaris Badan Bahasa Kemdikbudristek Hafidz Muksin, menekankan bahwa literasi saat ini tidak hanya dipandang sebagai kegemaran membaca dan menulis.

 

Ia menyebut, perlu dipahami sebagai kemampuan berbahasa yang mencakup kegiatan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara yang dipadukan dengan kemampuan berpikir seperti mengakses, mengeksplorasi, mengidentifikasi, memproses, memperhitungkan, mempertanyakan, memahami, menginterpretasi, dan mengevaluasi.  

 

“Literasi membekali seseorang untuk memiliki kemampuan mengekspresikan, menciptakan, dan mengomunikasikan seluruh ilmu pengetahuan yang didapat dan dicernanya. (Inilah yang disebut) Literasi masa kini dalam abad 21 yaitu harus memiliki kemampuan memahami dan memanfaatkan hasil bacaan dan menulis untuk kecakapan hidup,” ujar Hafidz, Rapat Koordinasi Pembudayaan Literasi yang berlangsung di Garut, Kamis lalu

Hafidz menekankan, literasi penting untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul di abad ke-21, yaitu pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 

 

“Literasi mendukung perwujudan profil Pelajar Pancasila yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; kebinekaan global; gotong royong;  kreatif; bernalar kritis; dan mandiri,” pesan Hafidz.

 

Oleh karenanya, salah satu upaya untuk memulihkan pembelajaran dan literacy loss adalah melalui ketersediaan buku bacaan dan modul literasi numerasi. Buku-buku tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat baca mereka dan menjadi buku pendukung pembelajaran.

 

Sedang ketersediaan modul literasi numerasi sangatlah penting, karena dengan modul ini siswa dan guru akan sangat terbantu dalam memfasilitasi proses belajar mengajar.

 

“Menjadi sangatlah penting untuk membantu peserta didik dalam proses pembelajaran,” tegas Hafidz.

 

Upaya yang dilakukan Badan Bahasa melalui program prioritas literasi kebahasaan dan kesastraan adalah melalui penyediaan buku bacaan untuk tingkat PAUD dan SD. Pada tahun 2022 telah dicetak 500 judul buku bacaaan sebanyak 12.159.182 eksemplar yang dikirimkan ke 7.609 satuan pendidikan di daerah 3T. 

 

“Penyediaan buku-buku bacaan yang menarik dan berkualitas dilakukan untuk mengatasi kehilangan pembelajaran dan kehilangan literasi, ditambah lagi dengan pendampingan pemanfaatan buku bacaan kepada siswa,” pungkas Hafidz. (sumber: laman kemdikbudristek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad