Sudah Bertahun-tahun, Sejumlah Ruang Kelas SDN Dunguswiru II Limbangan Rusak Berat - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 26 September 2022

Sudah Bertahun-tahun, Sejumlah Ruang Kelas SDN Dunguswiru II Limbangan Rusak Berat


Garut
, Anetry.Net
 Sebanyak dua ruang belajar di SDN Dunguswiru II Limbangan Kabupaten Garut Jawa Barat rusak berat.

                               

Kerusakan ini terjadi di ruang kelas 5 dan 6 dan sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Berdasarkan informasi yang didapat, dulu sekolah ini juga memiliki ruang kelas lain yang juga mengalami kerusakan parah.

 

Namun, bangunan kelas tersebut kini telah roboh dan rata dengan tanah. Dari pengamatan di dua ruang kelas yang rusak, kerusakan yang dialami pada dinding yang telah retak dan berlubang. Kondisi serupa terjadi pada atap kelas, berlubang, dan nyaris runtuh.

 

"Rusaknya akibat gempa besar yang pernah terjadi beberapa tahun lalu. Tahun berapa persisnya saya lupa karena baru bertugas di sini," kata Kepala SDN Dunguswiru II Leli Sulistia, dilansir dari okezone.com, Senin (26/9).

 

Leli menjelaskan bahwa SDN Dunguswiru II Limbangan didirikan sejak tahun 1976. Kerusakan pada ruang kelas membuat aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut sempat berlangsung pada tiga unit ruangan yang tersisa.

 

Ruang kelas yang rusak tidak dipakai untuk belajar dengan pertimbangan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan pada siswa. Karena jumlah ruangan yang terbatas, saat itu para siswa harus bergantian masuk kelas di jam yang berbeda.

 

Total siswa yang bersekolah di SDN Dunguswiru II saat ini tercatat sebanyak 105 murid, dengan rata-rata sekitar 20 anak per kelas. "Ada yang 17 orang, ada juga yang 24 orang per satu kelas," kata Leli.

 

SDN Dunguswiru II sendiri pernah mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Bantuan tersebut digunakan untuk membangun Dua ruang kelas baru.

 

"Kalau tidak salah antara tahun 2015 atau 2016, sekolah mendapat bantuan dari DAK Kabupaten Garut untuk membangun dua ruang kelas yang baru," ujarnya.

 

Adanya ruangan yang baru ini membuat jumlah kelas menjadi 5 unit. Dengan demikian, siswa yang harus bergantian menggunakan ruangan hanya dua kelas saja. "Sekarang paling hanya siswa kelas 2 yang kebagian di waktu siang, gantian dengan siswa kelas 1," ungkapnya.

 

Menurut Leli, pihak sekolah telah mengajukan permohonan agar mendapat bantuan perbaikan kepada pemerintah. Pengajuan tersebut saat ini telah masuk dan diterima oleh pemerintah daerah.

 

"Kami sudah mengajukan bantuan perbaikan untuk dua ruang kelas yang rusak berat, semoga segera direalisasikan. Laporannya sudah masuk dan telah ada tanggapan, kemungkinan akhir tahun karena sekarang tinggal nunggu pemeriksaan," ucapnya. (sumber: okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad