Pekalongan, Anetry.Net – Bila anda membuka browser atau halaman depan pencarian Google hari ini, doodle yang terpampang adalah foto Rasuna Said.
Siapa Rasuna Said? Ia adalah perempuan
yang diberi gelar Singa Betina Pergerakan Kemerdekaan Indonesia. Sosoknya
dijadikan Google Doodle sebagai bentuk perayaan ulang tahunnya yang ke-112.
Di masa hidupnya, Rasuna Said
berpengaruh pada isu-isu sosial, terutama hak-hak perempuan. Ia juga adalah seorang
guru dan jurnalis. Kiprahnya yang begitu besar membuat Rasuna Said diakui sebagai
pahlawan nasional Indonesia. Dia menjadi wanita kesembilan yang menerima
kehormatan tersebut.
Rasuna lahir di dekat Danau Maninjau di
Sumatera Barat pada hari ini di tahun 1910. Sejak usia dini, dia blak-blakan tentang
masalah sosial dan hak perempuan. Keuletan dan kecerdasannya sebagai siswa dengan
cepat membuka jalan untuk menjadi asisten guru, yang memotivasi gadis-gadis
muda untuk bermimpi besar.
Pada tahun 1926, Rasuna diundang untuk
bergabung dengan Sarikat Rakyat , atau Gerakan Rakyat yang diikuti oleh Gerakan
Islam pada tahun 1930 yang membawanya untuk menyelenggarakan Persatuan Muslim
Indonesia (PERMI) yang kritis terhadap kolonialisme Belanda dan perlakuannya
yang tidak adil terhadap perempuan.
Pada tahun 1931, Rasuna pindah ke Padang
untuk meluncurkan divisi perempuan di PERMI. Fokusnya adalah membuka sekolah
sastra untuk perempuan di seluruh Sumatera Barat.
Tahun 1932, Rasuna ditangkap karena
berbicara menentang kekuasaan Belanda. Ribuan orang menghadiri persidangannya
di Payakumbuh pada tahun 1932. Pidato pembelaannya menginspirasi dan diberikan
tanpa ragu-ragu.
Di usia 24 tahun, setelah dibebaskan
dari penjara pada tahun 1934, Rasuna memulai karier jurnalistiknya dan menulis
untuk jurnal Raya. Selama beberapa tahun berikutnya, dia membuka lebih banyak
sekolah untuk anak perempuan dan berbicara atas nama kelompok wanita Muslim
yang tak terhitung jumlahnya.
Pada tahun 1945, setelah bekerja tanpa
lelah untuk menanamkan nasionalisme dan anti-kolonialisme melalui tulisannya,
Indonesia memperoleh kemerdekaannya.
Rasuna meninggal di Jakarta karena
kanker payudara pada 2 November 1965. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Kalibata , Jakarta Selatan. Pada tahun 1974, Rasuna dinyatakan sebagai Pahlawan
Nasional Indonesia atas jasa-jasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.