Pekalongan, Anetry.Net – Istilah Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), pertama kali muncul pada tahun 1956 oleh ilmuwan komputer John McCarthy, yang menemukan bahasa pemrograman Lisp.
Pada dekade yang sama, Alan Turing
memperkenalkan Tes Turing yang dikenal sebagai Imitation Game (permainan
imitasi).
Tes ini menguji kemampuan mesin untuk
melakukan tindakan yang cocok atau tidak dapat dibedakan dari tindakan
manusia. Pada 1990-an, kecerdasan buatan menjadi populer karena
diterapkan dalam ilmu komputer dan psikologi.
Pada tahun 1997, kecerdasan buatan
dimasukkan ke dalam permainan catur komputer Deep Blue, dan berhasil
mengalahkan juara catur dunia saat itu, Gary Kasparov, dari Rusia. Saat
ini, kecerdasan buatan dipakai oleh perusahaan otomotif seperti Tesla, yang
berhasil membuat kendaraan dengan sistem autopilot atau berjalan sendiri tanpa
perlu disetir.
Tak hanya itu, hampir seluruh kehidupan
manusia di abad ke-21 ini sudah melibatkan kecerdasan buatan. Contohnya Asisten Virtual. AI berada di dalam
perangkat lunak (software) dan fitur-fitur lain yang ada dalam
gawai (gadget)
yang anda
gunakan setiap hari.
Walaupun AI “cerdas”, bukan berarti ia
bisa beroperasi dengan sendirinya, AI tetap butuh campur tangan manusia untuk
mengaktifkan fiturnya.
Contohnya adalah asisten virtual dalam
ponsel Apple iPhone yang disebut Siri, atau dalam ponsel Samsung disebut Bixby,
dan dalam ponsel Google disebut Ok Google.
Salah satu manfaat artificial
intelligence yang paling
besar adalah efisiensi waktu. Karena sudah diprogram, AI bisa langsung
melaksanakan program tersebut secara cepat dan real
time.
Selain itu, AI juga terus beradaptasi
dengan input baru sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan manusia. Nah, dengan begitu, selain mengetahui AI, kita
juga bisa dapatkan kemudahan bila menggunakannya. (sumber: medcom/Ilustrasi: net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.