Jakarta, Anetry.Net – Beberapa waktu belakangan, salah seorang anggota forum online “Breached Forums” dengan username “Bjorka”, tengah ramai jadi bahan perbincangan pada kasus kebocoran data di Indonesia.
Aksi Bjorka dalam menyebar sejumlah data
sensitif terpantau telah dilakukan dalam kurun waktu sebulan terakhir, dari
akhir Agustus hingga awal September. Data sensitif yang ia bagikan itu meliputi
nomor KTP, nomor KK, nomor telepon, dan sebagainya.
Data sensitif milik warga Indonesia
tersebut diklaim Bjorka diperoleh dari beberapa sumber resmi, misal dari
operator internet Indihome, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan proses registrasi
kartu SIM (SIM Card).
Awalnya, Bjorka membagikan sejumlah data
sensitif itu melalui Breached Forums, sebuah forum diskusi online yang
beralamatkan di “breached.to”. Di Breached Forums, Bjorka juga menyebar dokumen
atau surat penting yang diklaim milik Presiden Indonesia.
Selain melalui Breached Forums, Bjorka
lantas membagikan pula sejumlah data pribadi dari sejumlah pejabat publik di
grup Telegram miliknya. Beberapa nama pejabat publik yang jadi sasaran aksi
Bjorka itu.
Berikut rentetan aksi aksi Bjorka
sebulan terakhir dikutip dari Kompas.Com.
1.
Kebocoran 26 juta data pelanggan Indihome
Pada 20 Agustus 2022, Bjorka membagikan
26 juta data yang diklaim milik pelanggan Indihome di Breached Forums. Data
tersebut antara lain meliputi data riwayat pencarian pelanggan, nama pelanggan,
nomor KTP pelanggan, alamat e-mail, dan lainnya. Menanggapi kasus kebocoran
ini, pihak Indihome mengaku tidak pernah menjual data pribadi pelanggan.
2. Kebocoran 1,3 miliar data kartu SIM
Aksi Bjorka membagikan data sensitif
warga Indonesia kembali berlanjut. Pada 31 Agustus 2022, Bjorka membagikan data
kartu SIM milik pelanggan Indonesia, yang berisi nomor KTP, nama operator
seluler, nomor telepon, dan tanggal registrasi.
3.
Kebocoran 105 juta data KPU
Aksi Bjorka dalam membagikan data
sensitif yang berikutnya menyangkut nama institusi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pada 6 September 2022, Bjorka menyebarkan data warga Indonesia yang diklaim
berasal dari Komisi Pemilihan Umum.
Data tersebut meliputi nama lengkap
warga, nomor KTP, nomor KK, alamat, nomor TPS (Tempat Pemungutan Suara), tempat
dan tanggal lahir warga, usia, jenis kelamin, hingga status penyandang
disabilitas.
4.
Kebocoran dokumen Presiden Indonesia
Di Breached Forums, Bjorka kembali
membagikan data sensitif pada 9 September 2022. Namun, data yang dibagikannya
kali ini bukanlah data pribadi milik warga Indonesia, melainkan data berupa
dokumen negara yang diklaim milik Presiden Joko Widodo.
Bjorka mengeklaim memiliki beberapa
dokumen dalam file terkompres sebesar 40 MB, dengan judul seperti
"Permohonan Dukungan Sarana dan Prasarana", "Surat Rahasia
kepada Presiden dalam amplop tertutup", dan sebagainya.
Menanggapi kasus ini, Kepala Sekretariat
Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono memastikan bahwa tidak ada satu pun
dokumen surat menyurat Presiden Joko Widodo yang diretas, sebagaimana dilansir
Kompas.com, pada Sabtu (10/9).
5.
Doxing pejabat publik
Setelah beberapa kali menyebar data
sensitif di Breached Forums, Bjorka kemudian membagikan data pribadi yang
diduga milik sejumlah pejabat publik Indonesia melalui grup Telegram miliknya.
Aksi doxing (membagikan data pribadi
seseorang untuk menyerangnya) Bjorka dilakukan sepanjang akhir pekan lalu, dari
tanggal 10 hingga 11 September 2022. Ia membagikan data pribadi tersebut dengan
melampirkan pesan khusus ke pihak terkait. Data pribadi milik pejabat publik
yang dibagikannya di grup Telegram meliputi nama lengkap, nomor KTP, nomor KK,
nama orang tua, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir, status agama, riwayat
pendidikan, dan sebagainya.
Adapun sejumlah nama pejabat publik yang
jadi sasaran aksi doxing dari Bjorka ini adalah sebagai Johnny G Plate, Puan
Maharani, Semuel Abrijani Pangerapan, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Erick Thohir. (sumber: kompascom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.