Bandung, Anetry.Net – Pendataan tenaga non Aparatur Sipil Negara (ASN) berlangsung hingga 30 September mendatang.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan
Mustopa mengatakan, pendataan itu sebaiknya mengedepankan prinsip kehati-hatian, akuntabilitas serta
transparansi, sehingga tidak ada tenaga non ASN yang terlewatkan dalam proses
pendataan.
"Ini menyangkut nasib mereka ke
depan, jangan sampai mereka yang sudah mengabdi sekian puluh tahun atau belasan
tahun, namun begitu ada kesempatan mereka justru tidak terdaftar," ungkap
Saan dalam pertemuan Komisi II DPR RI dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna
beserta jajaran di Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/9).
Dalam pertemuan tersebut, Saan juga
menekankan agar pendataan tenaga Non ASN lebih akuntabel dan transparan. Hal
ini diperlukan guna mengantisipasi timbulnya permasalahan di kemudian hari.
"Jangan sampai ada kejadian
orangnya tidak bekerja namun tiba-tiba nongol dalam pendataan. Jadi, pendataan
itu benar-benar transparan dan bisa diakses seluruh non ASN," tegasnya.
Secara keseluruhan, menurut Saan, proses
pendataan Non ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung sendiri sampai
dengan Senin (26 September 2022) sudah berjalan dengan baik. Dari total tenaga
Non ASN Kabupaten Bandung yang berjumlah 11.580 orang, ada 8000 lebih tenaga
honorer yang sudah terdaftar di BKN.
"Sejauh ini, langkah positif buat
di Kabupaten Bandung karena sudah ada 8000 an lebih tenaga non ASN yang
terdaftar di BKN. Kita tunggu sampai tanggal 30 September nanti, mudah-mudahan
seluruhnya sudah terdaftar dengan baik," ujarnya.
Lebih lanjut, Saan meminta Kemenpan RB
dalam hal ini BKN untuk menerapkan kebijakan afirmasi bagi tenaga non ASN yang
sudah mengabdi puluhan tahun dan berusia diatas 50 tahun.
Menurutnya, kebijakan afirmasi tersebut
merupakan bentuk penghargaan negara khususnya terhadap tenaga honorer yang
sudah lama mengabdi.
"Skemanya seperti apa, nanti akan
disiapkan apakah tesnya tertutup dan sebagainya itu bisa dilakukan. Sebab,
kalau mereka disamakan dengan fresh graduate, mereka udah tidak mengerti CAT
itu bagaimana. Namun, yang terpenting ada penghargaan negara terhadap mereka
yang sudah mengabdi puluhan dan perlu kita apresiasi dengan cara memberikan
afirmasi buat mereka semua," tandasnya. (parlementaria/Foto: Anne/man)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.