Jakarta, Anetry.Net – Kehadiran perpustakaan di tengah masyarakat harus memuat pengetahuan tentang kearifan lokal dan pengetahuan modern.
Dengan adanya kedua pengetahuan tersebut mampu menciptakan masyarakat yang
berpengetahuan, inovatif, dan aktif.
Direktur Kebijakan dan Advokasi International Federation of Library Associations
and Institutions (IFLA) Stephen Wyber menyatakan, untuk membangun masa
depan yang inklusif pada era digital dan mempersiapkan sumber daya manusia
untuk menghadapi persaingan global, sektor pendidikan harus dibenahi secara keseluruhan.
Pada masa kini, kata dia, yang
terpenting adalah memberikan peluang kepada masyarakat untuk mempelajari yang
mereka butuhkan dengan pendekatan kepedulian. Stephen mengingatkan agar tidak
hanya terpaku pada pendidikan formal.
Menurutnya, pendidikan harus diperluas
hingga ke perpustakaan dan lembaga pembelajaran orang dewasa. Keduanya menjadi
infrastruktur yang peduli dengan kesejahteraan dan masa depan masyarakat di
setiap kota di dunia.
"Yang diharapkan dari akhir
kegiatan ini ialah mendapatkan beberapa pesan kunci dan ide bagus tentang
bagaimana bisa menjalankan peran perpustakaan dan lembaga pembelajaran orang
dewasa untuk menjadi bagian kunci dari agenda pemerintahan Indonesia yang
berdasar pada perhelatan Presidensi G20," kata dia dalam keterangannya, Rabu
(31/8).
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando
mengatakan, berdasarkan catatan Bappenas dan BPS, sebagian besar masyarakat
Indonesia terjun sebagai kepala keluarga dengan bermodalkan ijazah pendidikan
umum.
Sementara itu Presiden Asosiasi Pendidikan Dasar dan Dewasa Asia Pasifik Selatan
(ASPBAE), Nani Zulminarni menyampaikan, sejatinya terdapat enam situasi di mana seseorang
dapat tersingkirkan dari proses pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat.
Adapun enam situasi tersebut terdiri dari
gender dan usia, disability dan diffability, status sosial, lokasi, metodologi
dan pendekatan, serta topik dan fokus.
Menurutnya, enam situasi ini senada
dengan sambutan dari Kepala Perpusnas. Untuk itu, paradigma perpustakaan harus
berubah agar lebih mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.