P2G Minta BPK Soroti Keberadaan Tim Bayangan Kemdikbudristek - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Sabtu, 24 September 2022

P2G Minta BPK Soroti Keberadaan Tim Bayangan Kemdikbudristek


Jakarta, Anetry.Net
– Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) memberikan catatan kritis merespons pernyataan Mendikbudristek Nadiem Mamkarim  di forum PBB. 

                              

Seperti diketahui, dalam forum tersebut, Nadiem mengaku memiliki 400 orang yang tergabung dalam tim bayangan yang melekat di Kemdikbudristek.

 

Pernyataan Nadiem tersebut menyisakan pertanyaan fundamental sekaligus catatan kritis.  Dalam laporan UNESCO mengenai kondisi digitalisasi pendidikan di Indonesia, Kemdikbudristek membentuk satgas khusus untuk membentuk beragam layanan aplikasi seperti merdeka mengajar dan kampus merdeka. 

 

"Patut diduga, 400 orang Shadow Team ini adalah satgas tersebut. Berkaca pada kasus Sambo di institusi kepolisian, penggunaan satgas semacam ini sangat rentan penyalahgunaan," ungkap Iman Zanatul Haeri, Kepala Bidang Advokasi P2G dalam keterangan tertulisnya, Jumat kemarin.

 

"Digaji oleh APBN atau bagaimana? Jika iya, ini harus disampaikan ke publik dalam rangka asas akuntabilitas dan transparansi sebab menyangkut uang rakyat. Andaikata tidak dari APBN lantas sumber gaji mereka darimana.  P2G mendesak BPK merespons ini, harus diperiksa saya rasa dari segi anggarannya," ungkap Iman.

 

Sebanyak 400 orang di tim bayangan ini kata disebut merupakan orang-orang kepercayaan Nadiem.

 

"Tim khusus yang dibentuk oleh Mas Menteri dalam rangka menyukseskan program-program Kemendikbudristek. Namun yang harus diingat, Kemendikbud kan juga punya ribuan pegawai atau ASN baik yang struktural maupun fungsional," ujarnya.

 

P2G mempertanyakan, apakah keberadaan Tim Khusus ini tidak mengganggu atau berpotensi menggeser keberadaan ASN Kemendikbudristek yang jelas-jelas tugasnya mengabdi di kementerian tersebut. 

 

"Kami melihat justru keberadaan mereka akan menggoyahkan birokrasi internal Kemdikbudristek.  Sebab jumlahnya tak sedikit 400 orang," cetus Fauzi Abdillah, Kepala Bidang Diklat dan Peningkatan Kompetensi Guru P2G.

 

Fauzi khawatir tim bayangan ini dapat merusak tatanan birokrasi di internal Kemdikbudristek, sehingga kinerja ASN nya terganggu, bahkan berpotensi mengalami demotivasi kerja. 

 

"Publik pastinya ingin tahu apa saja keahlian mereka? Kami pikir, Mas Menteri harus menyampaikan ke publik nama-nama 400 orang Shadow Team ini, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas," tukas Feriyansyah, Kepala Bidang Litbang Pendidikan P2G.

 

Menurutnya, publik juga patut bertanya-tanya, apa bentuk produk inovatif yang katanya dikerjakan atau dihasilkan oleh 400 tim bayangan ini yang bermanfaat bagi puluhan juta guru, siswa, dosen, mahasiswa, serta stakeholders pendidikan Indonesia? 

 

"Sebagai guru dan dosen, kami belum melihat produk inovatif apa? Kenyataannya gaji guru honorer tetap menyedihkan selama ini. Data hasil Asesmen Nasional 2021 dari Kemdikbud menunjukkan 50 persen siswa kita belum mampu mencapai kompetensi dasar di bidang literasi. 3 dari 4 siswa belum mampu mencapai kompetensi minimum bidang numerasi," lanjut Feri.

 

Katanya lagi, hasil PISA menunjukkan bahwa kemampuan literasi, numerasi, dan sains anak Indonesia jg masih konsisten rendah di bawah rata-rata negara di dunia.  Sebanyak 193 ribu guru lulus Tes PPPK pada 2021, tapi hingga sekarang belum kunjung diangkat diberi SK.

 

Bahkan bagi mereka yang sudah lulus passing grade, namun justru tidak ada formasi di daerah, bahkan di antara mereka guru PPPK ini puluhan ribu yang belum kunjung digaji selama berbulan-bulan.  Sementara itu Indonesia mengalami darurat kekurangan guru sampai sekarang.

 

Indonesia membutuhkan 1,3 juta guru ASN di sekolah negeri. Rekrutmen guru PPPK hanya mampu 293 ribu saja. "Apa kira-kira inovasi sebagai solusi dari Tim Khusus Nadiem untuk menanggulangi ini? Lantas apa gerangan inovasi yang sudah dihasilkan oleh Shadow Team yang dibanggakan Mas Nadiem tersebut bagi guru dan siswa?" tutupnya. (sumber: medcom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad