Jakarta, Anetry.Net – Mendikudristek Nadiem Makarim mengaku memiliki 400 orang yang tergabung dalam "organisasi bayangan".
Posisi tim bayangan tersebut tidak masuk
dalam struktur birokrasi namun melekat dengan Kemdikbudristek, bahkan turut mendesain
produk-produk yang dihasilkan kementerian.
"Right now we have 400 product managers, software engineers, data
scientists that have created a shadow organization attached to our Ministery. (Saat
ini kami memiliki 400 manajer produk, insinyur perangkat lunak, ilmuwan data
yang bekerja sebagai organisasi bayangan yang melekat pada Kementerian
kami," kata Nadiem mengutip unggahan video di akun Instagram
@nadiemmakarim, Kamis (22/9).
Pernyataan yang disampaikan Nadiem dalam
rangkaian United Nations Transforming Education Summit di Markas Besar PBB itu
juga membeberkan, jika tim yang berisikan 400 orang itu bukanlah vendor untuk
kementerian. Yang jelas, kata dia, dalam tim tersebut memiliki sejumlah leader yang setara dengan Direktur
Jendral (Dirjen) pada direktorat yang ada di Kemdikbudristek.
Cara kerjanya, kata Nadiem, Kemdikbudristek
akan menyampaikan sejumlah arahan pada tim tersebut. Selanjutnya tim itu akan
melakukan survei dan validasi terhadap apa yang dapat dikerjakan oleh
Kementerian.
"Jadi kementerian akan menyampaikan
arahan kepada mereka dan tim produk akan mengatakan 'Sebentar kami akan cek
dulu ke para guru dan melakukan survei untuk memvalidasi yang kami
kerjakan'," tutup Nadiem.
Pernyataan Nadiem ini pun ditanggapi
oleh Anggota Ombudsman RI Indraza Marzuki Rais. Ia mengatakan, keberadaan
tim bayangan memang kerap terjadi di sejumlah kementerian dan lembaga
pemerintah.
"Pengalaman saya beberapa kali
melihat banyak tim-tim itu sebetulnya enggak efektif sih dan enggak jelas
maksudnya apa," ujar Indraza.
Namun, kata Indraza, Nadiem juga tetap
perlu memperhatikan salah satu tugasnya sebagai menteri yang harus mempercepat
terjadinya reformasi birokrasi di kementeriannya. Seorang menteri harus
secara pararel memperbaiki birokrasi di dalam kementeriannya, alih-alih terlalu
mengandalkan kinerja tim bayangan.
"Seharusnya dengan keterbatasan
(birokrasi kaku) itu Mas Menteri bisa lebih kreatif untuk mendorong
perubahan. Tim bayangan tidak ada dalam struktur, dia bisa beri masukan
tapi mengambil keputusan tidak bisa," tutupnya. (sumber: medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.