Malang, Anetry.Net – Muhadjir Effendy, yang juga Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) nyatakan bahwa Indonesia perlu belajar pada Muhammadiyah.
"Usia seratus tahun bagi bangsa
pada 2045, masih dianggap sebagai usia yang muda. Muhammadiyah lebih tua,
karena sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka," kataMuhadjir Effendy
dalam rilis, Minggu kemarin.
Muhadjir Effendy mengatakan hal itu
dalam Sarasehan Pra-Muktamar Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang
(UMM) yang diselenggarakan di Dome kampus setempat, Sabtu (3/9).
"Ini bisa jadi bahan yang bagus
bagi bangsa untuk membenahi kekurangan yang ada," ucapnya.
Menyinggung usia produktif sebagai bonus
demografi pada 2045, Muhadjir mengatakan, penduduk yang lahir tahun 1980-2028 akan menentukan keberhasilan
Indonesia Emas.
"Generasi yang akan menentukan
keberhasilan Indonesia Emas pada 2045 adalah penduduk yang lahir antara tahun
1980 hingga 2028. Mereka yang akan menginjak usia produktif pada tahun di mana
Indonesia berusia 100 tahun," katanya.
"Kalau kita mampu memanfaatkan
bonus demografi dan penduduk memiliki pendapatan yang tinggi, kita bisa menjadi
negara maju. Kalau tidak bisa memanfaatkannya, bonus demografi akan menjadi
sia-sia," ucapnya.
Sementara itu Habib Husein Ja'far Al
Hadar mengemukakan, moderatisme di tubuh Muhammadiyah sudah sangat baik.
Muhammadiyah dinilai inklusif dan terbuka bagi semua kalangan, bahkan sudah
menjadi ciri awal sejak organisasi ini berdiri.
"Muhammadiyah menilai suatu keadaan yang berdiri di hal yang benar.
Moderatisme pada dasarnya bagian integral paling mendasar dari Islam. Jadi
kemunculannya bukan karena terorisme atau radikalisme," katanya. (sumber: cnnindonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.