Semarang, Anetry.Net – Rumah adat Jawa Tengah yang memiliki bangunan unik dan sangat mudah dikenali, yaitu Joglo.
Joglo merupakan rumah adat Jawa yang menjadi
salah satu bagian dari budaya tanah air, setiap bagian dari Joglo memiliki
folosofinya tersendiri.
Rumah Joglo terbuat dari bahan utama kayu Jati dan
dimiliki oleh masyarakat dengan status sosial tinggi karena biaya yang
digunakan untuk membangunnya tidaklah sedikit.
Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keunikan
rumah Joglo? Yuk simak artikel berikut!
Bagian Joglo yang Unik
Dilansir dari laman DPAD Provinsi Jogja, rumah Joglo
setidaknya terdiri dari lima bagian yaitu pendopo, pringgitan, omah ndalem,
senthong, dan gedongan. Pendopo biasa digunakan untuk menjamu tamu, pringgitan
untuk menerima teman dekat, omah ndalem untuk bercengkrama dengan keluarga,
senthong untuk kamar, sedangkan gedongan merupakan tempat khusus kepala
keluarga mencari ketenangan batin.
Teras Luas
Sama seperti rumah adat Jawa lainnya, Joglo memiliki
teras yang luas. Teras ini biasa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga
besar. Dibangun tanpa sekat membuat teras Joglo menjadi tempat yang pas
berkomunikasi tanpa jarak.
Empat Tiang Penyangga
Atap trapesium pada Joglo disangga oleh empat tiang utama
yang memiliki filosofinya masing-masing. Tiang penyangga ini disebut
dengan Soko Guru yang melambangkan
kekuatan empat penjuru mata angin, dengan begitu rumah Joglo diyakini dapat
terhindar bencana dari segala arah.
Tiang ini juga menjadi penyangga atap Joglo yang
berbentuk trapesium menjulang yang menjadi ciri khas rumah Joglo mudah
dikenali.
Pintu Utama
Keunikan rumah Joglo selanjutnya terletak pada pintunya
yang berada di tengah. Filosofi dari letak pintu utama ini adalah keterbukaan
dan kedekatan pemilik Joglo dengan tamu. Selain pintu utama di tengah, Joglo
juga biasa dilengkapi dengan pintu di sisi kanan dan kiri.
Tata letak ini juga melambangkan kupu-kupu yang sedang
berkembang dan berjuang dalam keluarga besar.
Jendela Berukuran Besar
Selain teras yang luas, rumah Joglo juga dilengkapi
jendela dengan ukuran besar. Jendela ini bisa menghiasi bagian depan rumah
Joglo sampai ke belakang. Bentuknya sendiri merupakan hasil kombinasi warisan
budaya Belanda dan sentuhan khas Jawa. Jendela ini membuat Joglo semakin mudah
dikenali.
Pagar Mangkok
Keunikan rumah Joglo juga ada pada pagarnya yang
alih-alih terbuat dari bambu, justru terbuat dari tanaman dengan ukuran kurang
dari 1 meter. Pagar ini menjadi filosofi supaya setiap orang masih dapat
berkomunikasi di mudah tanpa adanya penghalang.
Filosofi Nama Joglo
Joglo sendiri berasal dari kata Tajug Loro (Juglo) yang
berarti dua gunung. Dalam budaya Jawa sendiri, gunung merupakan
tempat tinggi yang sakral dan bentuk ini dapat dilihat dari bentuk atapnya.
Namun seiring perkembangan, penyebutan Juglo berubah menjadi Joglo seperti yang
dikenal sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.