Lombok Tengah, Anetry.Net – Dari tahun ke tahun jumlah dan persentase penduduk buta aksara di Indonesia terus turun signifikan.
Direktur Jenderal PAUD-Dikdasmen Iwan
Syahril mengatakan, penurunan jumlah penduduk Indonesia yang buta huruf tentu karena
adanya program dan layanan pendidikan keaksaraan, baik yang didukung oleh APBN,
APBD kabupaten, kota, maupun swadaya masyarakat.
“Mengacu pada hasil Survey Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2021, angka buta aksara di Indonesia tinggal
1,56 persen atau 2,7 juta orang. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan
dengan data buta aksara tahun 2020 dengan angka buta aksara 1,71 persen atau
sekitar 2,9 juta orang,” ujar Iwan dalam sambutannya pada peringatan Hari
Aksara Internasional Tingkat Nasional Tahun 2022, di Kuta Mandalika, Lombok
Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (8/9).
Sebagai bentuk apresiasi pemangku
kepentingan bidang literasi, Kemendikbudristek memberikan penghargaan kepada
pegiat pendidikan keaksaraan, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), publikasi foto dan
video keaksaraan serta literasi, serta tulisan praktik baik literasi
masyarakat.
Adapun para pegiat keaksaraan yang
menerima anugerah pegiat pendidikan keaksaraan adalah Fatmawati Arisudin dari
Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat; I Wayan Pasek Sujena dari Kabupaten
Karangasem, Bali; dan Ida Mualina dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Selanjutnya, Kemdikbudristek juga
memberikan apresiasi kepada Taman Bacaan Masyarakat Kreatif Rekreatif.
Penerimanya adalah TBM Rumah Lentera dari Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat;
Rumah Baca Sahabatku dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur; dan TBM Tunas Ilmu
dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Kemudian untuk pegiat keaksaraan
kategori publikasi foto keaksaraan diberikan kepada Priyo Prasetyo Sigid dari
Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah; Andi Rafly dari Kabupaten Luwu, Sulawesi
Selatan; dan Jumardi dari Kab Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Selanjutnya kategori publikasi video
keaksaraan, penghargaannya diberikan kepada SKB Barito Kuala dari Kabupaten
Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Kemudian, kategori video literasi masyarakat,
penghargan diberikan kepada Indra Maulana dari Kota Samarinda, Kalimantan
Timur; Baiq Keisha Ratu dari Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat; dan
Saujana Documentary dari Kab Bandung, Jawa Barat.
Kemudian, apresiasi Foto Literasi
Masyarakat diberikan kepada Nita Juniarti dari Aceh Barat Daya, Aceh dan
Hanifah Syahidah dari Kota Bogor, Jawa Barat. Apresiasi menulis praktik baik
literasi masyarakat diberikan kepada Sidiq Nulhaq dari Kabupaten Lebak, Banten;
Redemtus De Sales Ukat dari Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur; dan Ketfiyah
dari Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Di samping itu, Kemdikbudristek juga
memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang memiliki komitmen serta
kepedulian terhadap berbagai isu terkait keaksaraan dan literasi melalui
langkah strategis maupun kebijakan yang inovatif.
Penerimanya, untuk Anugerah Aksara Utama
diberikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah dan Anugerah Aksara
Pratama diberikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan
Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Poliwali Mandar, Sulawesi Barat. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.