Jakarta, Anetry.Net – Pemutakhiran Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB) mendesak.
Hal itu dikarenakan akan menjadi acuan pada Seleksi 1 Juta Guru Aparatur Sipil Negara
(ASN) – Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap III Tahun 2022.
Masalah tersebut terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Ketua Forum Guru
Belum Passing Grade Dan Belum Ikut Tes 2021 (FGBPGDBT) dan Ketua DPD Asosiasi
Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPD AGPAII) Kabupaten Bogor.
“Mengingat penyelesaian rekrutmen guru
ASN PPPK melibatkan lintas Kementerian dan Lembaga (K/L Terkait), Komisi X DPR
RI telah mendorong dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) Pengangkatan Honorer
menjadi ASN untuk mengawasi dan mengevaluasi program Seleksi 1 Juta Guru
ASN-PPPK,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih ketika membacakan
kesimpulan RDPU dengan FGBPGDBT dan Ketua DPD Asosiasi Guru Pendidikan Agama
Islam Indonesia Kabupaten Bogor di Gedung Nusantara I, Senayan Jakarta, Senin
lalu.
Kemudian, masih kata Fikri, terkait
substansi kebijakan kategori prioritas yang akan diangkat menjadi guru ASN-PPPK
pada Peraturan Menteri PAN-RBB Nomor 20 Tahun 2022 Tentang Pengadaan Pegawai
Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Untuk Jabatan Fungsional Guru Pada Instansi
Pemerintah Daerah Tahun 2022, disampaikan pula bahwa Komisi X DPR RI mendesak
Pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan tersebut.
“(Komisi X DPR RI) Mendesak Pemerintah
berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah guna memastikan terpenuhinya kebutuhan
guru pendidikan agama Islam berdasarkan kebutuhan daerah dengan memastikan
ketersediaan formasi dan anggarannya,” lanjut politisi Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) ini.
Terakhir, disampaikan oleh Komisi X DPR
RI , bahan paparan yang disampaikan FGBPGDBT dan DPD AGPAII Kabupaten Bogor
merupakan bagian tidak terpisahkan dari RDPU ini.
“Komisi X DPR RI akan menindaklanjuti
masukan dan usulan menjadi pertimbangan pengambilan kebijakan dan disampaikan
kepada Pemerintah (K/L terkait) dalam agenda evaluasi Seleksi 1 Juta Guru
ASN-PPPK dan perbaikan kebijakan pendidikan,” pungkas Fikri. (parlementaria)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.