Guru Takut Mengajukan Hasil PTK, Nova: Tim Penilai Kadang ‘Memainkan’ - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Kamis, 15 September 2022

Guru Takut Mengajukan Hasil PTK, Nova: Tim Penilai Kadang ‘Memainkan’


Jakarta, Anetry.Net
– Kewajiban guru pada bidang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), kadang tersendat karena tidak adanya karya tulis berupa penelitian tindakan dan publikasi ilmiah.

 

Ternyata, menurut kondisi di lapangan bukan semata disebakan ketidaktahuan guru dalam menulis ilmiah, juga terkait dengan banyaknya persoalan ketika sudah diajukan dalam pemberkasan kenaikan pangkat dan golongan.

 

Berdasarkan laporan dari beberapa orang guru di berbagai daerah, kesulitan itu berupa tidak sepahamnya para tim penilai berkas kenaikan pangkat di kota dan kabupaten terhadap karya ilmiah yang disertakan.

 

Dalam diskusi bersama Nova Indra, CEO Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati, Kamis (15/9) pagi, diperoleh pemahaman bahwa hal tersebut menjadi alasan sebagian besar guru merasa malas untuk menulis laporan penelitian.

 

“Sebenarnya bukan persoalan ketidaksepahaman terhadap bagaimana seharusnya sebuah laporan penelitian tindakan. Ini masalah yang cukup mengganggu di berbagai daerah,” sebutnya kepada media Anetry.Net.

 

Menurut pria yang juga pemilik dan pengelola jurnal tingkat nasional dan media pendidikan itu, seharusnya tidak ada intrik di dalam penilaian sebuah karya tulis yang berasal dari penelitian tindakan kelas (PTK).

 

“Selagi aturannya terpenuhi, jangan bebani guru dengan pendapat yang aneh-aneh. Karena pada dasarnya menyusun laporan penelitian tindakan, baik PTK maupun PTS, juga laporan Best Practice, sudah ada aturan baku. Tidak perlu ‘memaninkan’ guru dengan segala macam urusan selagi sudah terpenuhi unsur yang ada dalam aturan,” tegasnya.

 

Ia melanjutkan, seharusnya tim penilai di daerah itu memiliki kemampuan di atas rata-rata urusan kepenulisan. Jadi bisa mengetahui mana yang sesuai aturan mana yang tidak.

 

“Jangan asal ngomong ini itu salah, padahal dia sendiri belum tentu mampu menulis dan melakukannya sesuai aturan. Dan lagi, banyak pula ditemukan intrik pribadi dalam hal ini. Biasalah, manusia kalau sudah diberi kuasa untuk menilai, kadang akan memanfaatkannya sesuai nafsunya,” sebut pria yang juga penulis tersebut.

 

Masih kata Nova, sebaiknya urusan penilaian karya tulis dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar mampu menulis. “Jadi penilaian bisa objektif, tidak semaunya saja sesuai keinginan pribadi pada saat memeriksa pemberkasan guru,” pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad