Malang, Anetry.Net – Guru memiliki peran strategis dalam mengantarkan anak didik menjadi manusia unggul yang diperhitungkan masyarakat.
Karena
itu, guru harus memiliki
kemampuan yang lebih dan bisa menghadirkan pendidikan yang sesuai dengan
kemajuan zaman. Hal itu disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM),
Dr. Fauzan, M.Pd. dalam Orientasi Program Profesi Guru UMM, dalam keterangan
pers, Rabu (28/9)
lalu.
Lebih lanjut
Fauzan menegaskan, PPG bukanlah kegiatan seremonial dan formal
belaka. Namun harus dimaknai sebagai secara substansial untuk menciptakan guru
yang profesional dan andal.
Peserta PPG
juga dituntut untuk bisa memahami kondisi anak didik di tahun 2030 mendatang.
Apakah mereka bisa bersaing di zaman itu atau malah menjadi orang yang tidak
memiliki kepakaran maupun keunggulan.
“Kenapa 2030?
Karena tahun itu merupakan awal dari puncak bonus demografi yang dirasakan
Indonesia. Kalau tidak berhasil memanfaatkannya, semua impian Indonesia emas
2045 hanya menjadi angan-angan. Padahal, diprediksi Indonesia mampu menduduki
peringkat enam dengan ekonomi terbesar di dunia,” jelasnya.
Rektor asal
Kediri ini menjelaskan, guru harus bisa
melaksanakan tugasnya dengan visi maximize,
bukan minimize. Ciri pola pikir yang minimize adalah ketiadaan inovasi dan
kebaharuan. Cara seperti ini tidak akan berhasil di zaman yang serba cepat.
Maka,
menurutnya perubahan harus segera dilakukan agar sumber daya manusia masa depan
bisa lebih terjamin.
“Cara kerja
pesimis dan permisif harus segera ditinggalkan. Berpindah dan beranjak menuju
cara kerja yang cerdas dan selalu berorientasi masa depan. Guru harus bisa
menghadirkan masa depan ke pendidikan hari ini, bukan menghadirkan cara masa
lalu ke hari ini,” ungkapnya.
Sementara itu,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMM, Dr. Trisakti Handayani, MM
menjelaskan, para peserta PPG seyogyanya bersyukur.
Karena di luar sana, ada ratusan ribu bahkan jutaan guru yang masih menunggu
dan belum tersertifikasi.
Ia juga berpesan
agar mahasiswa PPG mampu menjaga kesehata mental dan fisiknya. Mengingat proses
pembelajaran akan berlangsung cukup lama dalam sehari.
Trisakti melanjutkan, beberapa kompetensi yang harus dimiliki
oleh peserta PPG. Dimulai dengan cinta tanah air, berwibawa, tegas, disipilin,
penuh panggilan jiwa, sepenuh hati dan kemurahan hati. Mereka juga dituntut
bisa merumuskan indikator capaian pembelajaran yang dilangsungkan. Pun dengan
menguasai materi-materi yang ada.
“Teman-teman
PPG juga diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran berbasis Technological
Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) serta mampu mengeveluasi masukan, proses,
dan hasil pembelajaran,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.