Pekalongan, Anetry.Net – Sehari-hari, para pendidik dihadapkan pada ruang digital dalam rangka pembelajaran maupun pengembangan profesi. Termasuk di dalamnya bersentuhan langsung dengan duani internet.
Ada
banyak pendidik di negeri ini yang juga memiliki dan mengelola website. Pun
begitu, bagi mereka yang berniat memiliknya, tentu harus mengenal beberapa poin
penting dalam pengelolaan media online seperti blog, website, dan aplikasi
internet.
Salah
satunya yang perlu dipahami adalah tentang Content Management System (CMS). CMS
adalah perangkat lunak yang membantu pengguna membuat, mengelola, dan
memodifikasi konten di situs web tanpa memerlukan pengetahuan teknis khusus.
Dalam bahasa
yang lebih sederhana, sistem manajemen konten adalah alat yang membantu Anda
membangun situs web tanpa perlu menulis semua kode dari awal (atau bahkan tahu
cara membuat kode sama sekali).
Dilansir dari
Kinsta pada tingkat yang lebih teknis, sistem manajemen konten terdiri dari dua
bagian inti: Content Management
Application (CMA). Ini adalah bagian yang
memungkinkan Anda untuk benar-benar menambahkan dan mengelola konten di situs
Anda.
Selanjutnya
adalah Content Delivery Application (CDA). CDA
adalah proses di belakang layar yang mengambil konten yang anda masukkan di CMA, menyimpannya dengan benar, dan
membuatnya terlihat oleh pengunjung Anda. Bersama-sama, kedua sistem memudahkan
pemeliharaan situs web Anda.
Contoh Content Management System WordPress, adalah contoh terbaik dari sistem manajemen konten
populer. Meskipun ada sistem manajemen konten lain yang ada, WordPress
mempertahankan lebih dari 65,1% pangsa pasar di situs web dengan sistem
manajemen konten yang dikenal.
Di luar perangkat
lunak WordPress yang dihosting sendiri,
sistem manajemen konten populer lainnya meliputi: Joomla Drupal Magento (untuk
e-commerce), Squarespace,
Wix, dan TYPO3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.