Jakarta, Anetry.Net – Kemdikbudristek minta Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) evaluasi pantun sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) dunia.
Hal itu disampaikan
pihak Kemdikbudristek di Jakarta, Kamis lalu pada kegiatan yang dibuka Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemdikbudristek
Restu Gunawan. Diharapkan LAMR untuk memgambil langkah-langkah pembangunan pantun pada masa
mendatang.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (Ketum
DPH) LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, dalam acara tersebut mengatakan,
sejak pantun ditetapkan sebagai WBTB dunia, kehidupan pantun memang menggeliat.
Kegiatan mengenai pantun berkecambah dan pemantun-pemantun baru bermunculan.
“Cuma tahun 2022 ini aktivitas berpantun
selain kegiatan sosial dan seremonial, tampak menurun,” katanya seraya menambahkan, hal itu tidak
jadi masalah, sebab berbagai pancang penegakan pantun sudah tertanam.
Datuk Seri Taufik Ikram Jamil juga mengingatkan, soal pantun bukan hanya
masalah berbahasa, tetapi juga gagasan yang terkandung di dalamnya.
Dengan demikian, pantun yang sudah
berumur lebih dari 1.500 tahun, patut dikembangkan bukan hanya dari segi
estetik, tetapi juga nilai yang terkandung di dalamnya. Pada tunjuk ajar Melayu
misalnya, banyak disampaikan dalam bentuk pantun.
Oleh karenanya, kata Datuk Seri Taufik,
patutlah dibuat suatu lembaga khusus pantun, misalnya Lembaga Pantun Indonesia
yang berisi riset dan pengembangan. Misalnya harus dipikirkan apa yang
melatarbelakangi adanya suatu pantun, kemudian bagaimana diwariskan kepada
generasi baru melalui media mereka semacam media sosial.
Selain Taufik, tampil juga sebagai nara sumber dari Riau adalah Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zen.
Ia
mengatakan, pihaknya berkomitmen kuat untuk tetap mengembangkan pantun. Selain
merencanakan kegiatan pantun, juga dibuat taman pantun di lingkungan Kompleks Perkantoran
Dinas Kebudayaan. (sumber: infopublik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.