Pilih Pendidikan Berbasis Akademik atau Karakter? Ini Kata Praktisi - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Sabtu, 06 Agustus 2022

Pilih Pendidikan Berbasis Akademik atau Karakter? Ini Kata Praktisi


Jakarta, Anetry.Net
– Pentingnya memahami kebutuhan anak dalam proses tumbuh kembangnya, membuat orangtua senantiasa ingin memberikan pendidikan terbaik bagi anak.

 

Pendidikan terbaik bagi anak termasuk di dalamnya tentang kriteria sekolah yang akan dimasuki, pendekatan belajar, hingga pilihan program yang ingin dipilih oleh anak sendiri.

 

Namun dalam praktiknya, masih ada beberapa pertanyaan yang sering kali muncul di kalangan orangtua mengenai preferensi dan pertimbangan memilih sekolah, yakni pendidikan yang berbasis akademik atau karakter. Jadi, manakah yang lebih baik di antara keduanya?

 

Najelaa Shihab, salah seorang praktisi pendidikan Indonesia menyatakan, di masa sekarang ini, alangkah baiknya jika pemahaman orangtua tidak lagi sebatas membedakan mana yang lebih baik antara pendidikan akademik dan pendidikan karakter.

 

“Sudah bukan zamannya membedakan antara pendidikan akademik dan pendidikan karakter. Sudah bukan zamannya juga membedakan soft skill dan hard skills,” ujar Najeelaa dalam acara live streaming Keluarga Kita milik Kompas.

 

Ia melanjutkan, hal itu disebabkan karena dunia itu butuh orang yang punya dua-duanya. Dan kalau kita meningkatkan satu hal kompetensi kita di bidang akademik itu sebetulnya kita juga sedang melatih hal-hal lain yang berkait dengan non-akademik,” ujarnya.

 

Najelaa pun memberikan ilustrasi pemahaman mengenai kedua hal tersebut. Baginya, dalam berbagai hal dan proses pembelajaran di kelas, setiap fase pembelajaran itu mengasah kemampuan akademik dan karakter setiap anak.

 

“Tidak mungkin seseorang paham matematika, kalau tidak punya komitmen. Tidak mungkin dapat memahami Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains kalau tidak punya rasa keingintahuan. Tidak mungkin dapat mahir atau jago dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) misalnya kalau tidak punya rasa empati dan keinginan untuk kontribusi. Jadi, jangan dipisah-pisahkan,” tambah Najelaa yang merupakan pendiri Sekolah Cikal.

 

Najelaa Shihab menceritakan bahwa proses pembelajaran yang dihadirkan di sekolah perlu mengembangkan kompetensi setiap anak dengan proses belajar yang berkaitan erat dengan kehidupan nyata. (sumber: kompascom/foto: IG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad