Klungkung, Anetry.Net – Kemdikbudristek terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, organisasi guru, dan pemangku kepentingan lainnya terkait Kurikulum Merdeka.
Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemdikbudristek
Anindito Aditomo di Jakarta, Selasa (2/8) kemarin.
Anindito mengatakan, upaya tersebut
dilakukan dengan menggandeng Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbudristek yang
ada di provinsi. Koordinasi yang dilakukan tersebut tak lain agar implementasi
Kurikulum Merdeka dapat dipahami secara utuh oleh semua pihak.
“Kurikulum Merdeka dirancang untuk
memudahkan guru dalam mengajar yang berorientasi pada murid, sehingga
menghadirkan pengalaman belajar yang terbaik bagi anak-anak kita,” terang
Anindito.
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt.)
Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), BSKAP, Kemdikbudristek
Irsyad Zamjani, turun langsung meninjau implementasi Kurikulum Merdeka di
Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, 28-29 Juli 2022. Dalam kunjungan kali ini,
selain melihat praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka, Irsyad juga
memantau persiapan Asesmen Nasional di provinsi tersebut.
Saat pertemuan tersebut, Irsyad menyampaikan bahwa sekolah yang bersedia
mengimplementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri dan belajar secara otodidak
itu, mampu
menciptakan kesan positif lingkungan pembelajaran.
Kunjungan Irsyad ke Bali terdiri dari
dua agenda utama, yakni pertemuan dengan pemerintah daerah dan kunjungan ke
Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Semarapura dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 3 Semarapura untuk memotret berbagai praktik baik implementasi Kurikulum
Merdeka serta memantau persiapan Asesmen Nasional.
Sementara itu Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, menyambut baik dan sangat
mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
Secara khusus, Suwirta menyampaikan, pembangunan Kabupaten
Klungkung berorientasi pada inovasi untuk kesejahteraan masyarakat dan
keunggulan daerah dengan tetap memperhatikan keberlanjutan kelestarian alam dan
lingkungan.
Orientasi pembangunan, sambungnya, akhirnya
menjadi acuan dan diturunkan ke dalam program setiap sekolah di Kabupaten
Klungkung dalam menentukan inspirasi tema proyek pembelajaran yang dilakukan di
sekolah.
Suwirta juga menyatakan,konsep Kurikulum Merdeka
ini selain mengikuti talenta dari anak-anak, juga diharapkan bisa mengadopsi
kearifan lokal yang ada.
“Oleh sebab itu saya berharap kepada
guru bisa menerjemahkan Kurikulum Merdeka ini untuk menciptakan anak-anak yang
berkualitas, berkarakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila,” tekan Sang Bupati.
Bagi pemerintah daerah, kepala satuan
pendidikan, guru, dan masyarakat umum yang masih memiliki pertanyaan terkait
implementasi Kurikulum Merdeka dapat menghubungi pusat bantuan (help desk) terpadu menggunakan aplikasi
Whatsapp (omnichat) pada nomor
+62812-8143-5091. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.