Bandung, Anetry.Net – Suksesnya implementasi Kurikulum Merdeka tentunya tak lepas dari kolaborasi antarpemangku kepentingan.
Hal itu disadari oleh Kemdikbudristek. Untuk itu, di
akhir kunjungan kerja implementasi Kurikulum Merdeka, rombongan Sekretariat
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga (Setditjen GTK) turut menyambangi Kantor
Bupati Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Dalam lawatan itu, Sekretaris Ditjen
GTK Nunuk Suryani mengimbau pemangku kebijakan di daerah untuk berkolaborasi
menyukseskan implementasi Kurikulum Merdeka.
"Saya ingin Kabupaten Bandung Barat
bisa menjadi salah satu daerah terdepan yang sukses dan banyak menerapkan
Kurikulum Merdeka," harapnya di hadapan jajaran pemerintah daerah (Pemda)
Kabupaten Bandung Barat, Jumat (5/8)
lalu.
Nunuk menekankan kembali esensi
Kurikulum Merdeka di mana yang diajarkan adalah kompetensi dasar yang perlu
dimiliki siswa. "Ada Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) dan Balai Guru
Penggerak (BGP) yang mendampingi Bapak/Ibu mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka," tuturnya.
Terkait dengan pengembangan kualitas
pembelajaran, Kemdikbudristek telah memberikan alternatif sarana pembelajaran
bagi satuan pendidikan. Oleh karena itu, para pendidik diminta untuk
memanfaatkan berbagai sarana yang ada untuk memperkaya metode pembelajaran.
"Kami imbau kepala dinas untuk
bersama-sama membangkitkan kesadaran para guru agar login ke platform Merdeka
Mengajar untuk meningkatkan kompetensi mereka. Selain itu, kami juga mendorong
insiatif kepala sekolah agar mengajukan diri untuk menerapkan Kurikulum Merdeka
sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah," pesan Nunuk.
Nunuk Suryani berpesan, saat memilih kategori
Kurikulum Merdeka harus sesuai dengan kondisi sekolah. Kepala dinas pendidikan
tidak diperkenankan mengarahkan sekolah untuk memilih kategori Kurikulum
Merdeka tertentu.
"Sekolah harus melihat dan mengukur
dirinya melalui pengisian asesmen secara jujur dan mandiri," tekannya yang
berharap selepas kunjungan ini, jumlah guru yang memanfaatkan platform Merdeka
Mengajar akan meningkat.
Ia menilai,
banyak sekali manfaat yang diperoleh guru jika aktif menjelajah platform
Merdeka Mengajar. Di sana ada data komunitas belajar di berbagai wilayah yang
bisa dimanfaatkan sebagai sarana berdiskusi antarguru.
"Kami harap Kabupaten Bandung Barat
semester depan lebih banyak yang ikut Kurikulum Merdeka," katanya.
Tercatat, per tanggal 2 Agustus 2022,
jumlah sekolah yang terdaftar mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, ada 141 sekolah namun
hanya 131 sekolah yang masuk/menggunakan platform Merdeka Mengajar. Sementara
itu, jumlah PTK yang terdaftar mengimplementasikan Kurikulum Merdeka berjumlah
2.739 namun baru 875 PTK yang masuk/menggunakan platform Merdeka Mengajar. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.