Jakarta, Anetry.Net – Hingga tahun 2024, Indonesia membutuhkan 1 juta guru. Kebutuhan 1 juta guru itu menurutnya sesuai data Kemdikbudristek).
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi. “Kami (Komisi X DPR) meminta berapa sih
kebutuhan guru dan tenaga kependidikan? Dan akhirnya menurut data dari
Kemendikbud, kita membutuhkan guru sekitar 1 juta,” ucap Dede Yusuf dalam
keterangan pers, Rabu (3/8) lalu.
Dede
menambahkan, mayoritas tenaga guru saat ini berstatus pegawai honorer. “Nah, 1
juta ini, memang kalau kita jujur, hampir 70 persen guru atau tenaga pendidik
itu adalah honorer. Mungkin hanya 30 persen PNS-nya,” jelas Dede.
Komisi X
DPR RI, lanjut Dede, telah meminta kepada pemerintah agar memenuhi kebutuhan 1
juta guru apapun caranya. “Kita berharap, tolong kebutuhan ini diisi apapun
caranya dengan pegawai negara karena negara bertanggung jawab,” tegas Dede.
Permintaan
Komisi X DPR RI itu telah direspon pemerintah dengan membuka formasi 1 juta
guru ASN, baik PNS maupun PPPK. “Maka dibuatlah skema 1 juta slot. Jadi 1 juta
itu ASN yang disebut sebagai P3K. Karena ASN sekarang ada PNS dan PPPK,” kata
Dede.
Dede
menilai pemerintah telah membuat kemajuan dengan memberikan ruang kepada
honorer untuk memenuhi kebutuhan 1 juta guru ASN. Selama ini, kata Dede,
pemerintah sulit membuka rekrutmen ASN dengan alasan beban negara akan semakin
berat. Pemerintah selalu mengatakan bahwa beban negara untuk membiayai gaji
pegawai atau belanja pegawai cukup besar, bisa 60 persenan, termasuk di daerah.
“Di
daerah juga mungkin belanja pegawai saja itu bisa mencapai 60-70 persen
rata-rata, sehingga sisanya 40 persen itulah yang disebut sebagai belanja
pembangunan,” jelas legislator dapil Jawa Barat II tersebut. Oleh karena itu,
lanjut Dede, Komisi X DPR RI meminta kepada pemerintah agar membuat skala
prioritas.
Ia berharap,
kebutuhan 1 juta guru ASN dapat terpenuhi melalui seleksi PPPK
2022 yang hingga kini belum ditetapkan jadwalnya.
“Skala
prioritas itu adalah kalau kita berbicara pemerintah mengatakan sumber daya
manusia harus diutamakan, maka guru adalah bagian daripada yang harus
diutamakan,” pungkasnya. (sumber: dprgoid/Foto: Devi/nvl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.