Jakarta, Anetry.Net – Penampilan Gita Bahasa Nusantara (GBN) jadi segmen yang dinanti saat upacara HUT RI di istana negara.
Suguhan apik dari putra-putri bangsa yang bertalenta di bidang musik
dan vocal GBN, tahun ini makin menarik karena pergelaran akan dipimpin oleh
konduktor wanita pertama pemilik gelar ganda lulusan lulusan University of
Melbourne.
“GBN tidak sekadar paduan suara dan
orkestra namun juga sebagai wadah pembentukan karakter dan bentuk rasa cinta
terhadap tanah air, yang disajikan saat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia,
yang tahun ini menginjak usia 77 tahun,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan,
Kemendikbudristek, Hilmar Farid, Jumat (12/8).
Tiba di Wisma Kinasih, 6 Agustus 2022
kemarin, peserta Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara menjalani
pemusatan latihan yang berlangsung kurang lebih selama 14 hari. Pelatihan
terbagi dalam dua sesi.
Sesi pertama adalah latihan seksional
yakni sopran, alto, tenor dan bass untuk paduan suara dan string, serta tiup
dan perkusi untuk orkestra; yang berlangsung masing-masing secara
terpisah pada pagi hingga sore hari. Sesi kedua yaitu latihan gabungan yang
melibatkan paduan suara dan orkestra yang dilaksanakan pada malam hari.
Kru yang berjumlah 199 orang ini terdiri atas 68 peserta orkestra dan
131 peserta paduan suara yang telah melalui proses seleksi ketat di tingkat
provinsi. Gita Bahana Nusantara 2022 mendapat kehormatan untuk tampil di Istana
Merdeka saat pengibaran dan penurunan sang saka merah putih.
Panitia yang terdiri dari Direktorat
Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (Dit. PPK), Direktorat Jenderal
Kebudayaan (Ditjenbud) Kemdikbudristek, Pengasuh dari YANMA Polri, penghubung (liasson officer disingkat LO) dan tim kesehatan berupaya semaksimal
mungkin untuk menjaga fisik dan psikis para peserta, agar terus prima hingga
akhir pergelaran 17 Agustus 2022 mendatang.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan
Kebudayaan, Restu Gunawan turut menyampaikan semangat untuk memotivasi seluruh
peserta GBN dalam menjalani pemusatan latihan.
“Setelah dua tahun penantian dan harus
menyesuaikan diri tampil secara virtual, Alhamdullilah tahun ini kita dapat
tampil kembali secara langsung di Istana Merdeka. Mudah-mudahan seluruh peserta
dapat berlatih sungguh-sungguh dan maksimal, terutama untuk menjaga
kesehatannya sehingga dapat memberikan yang terbaik saat 17 Agustus nanti,”
katanya.
Ada yang berbeda dari tampilan GBN 2022.
Tahun ini, konduktor yang akan memimpin pergelaran GBN adalah Nathania Karina
atau yang akrab disapa Nia, lulusan University of Melbourne yang memiliki gelar
ganda yaitu Pertunjukan Piano dan Pendidikan Musik.
Mendapat amanah menjadi konduktor wanita
pertama untuk pergelaran GBN membuatnya merasa sangat senang, bangga dan
bersemangat untuk bertemu dengan anak-anak dari 34 provinsi di Indonesia.
“Selama menjalani pemusatan latihan
hingga hari ini, saya merasa tidak ada kendala sama sekali. Saya malah sangat
bersemangat setiap mengawali hari latihan dengan mereka. Menurut saya GBN ini
versi mini Indonesia, kapan lagi kan bisa kenal anak-anak dari berbagai
provinsi dalam satu waktu?” ujar Nathania saat disambangi di Wisma Kinasih,
Depok, Jawa Barat.
Berbagai persiapan ia lakukan setelah
menerima kabar akan bertindak sebagai konduktor di pergelaran GBN tahun ini,
seperti pelatihan teknis dan juga mental. Mengawali kebersamaannya dengan
komunitas GBN yang sudah mumpuni di Wisma Kinasih, Nia melakukan riset singkat
tentang GBN termasuk menonton berbagai pertunjukkan GBN di YouTube.
“Kepada teman-teman saya berpesan agar
menjaga diri terutama kesehatan hingga pergelaran nanti. Mereka harus berbangga
sudah bisa terpilih untuk tampil di Istana Merdeka, di hadapan berbagai tamu
kehormatan, terutama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo,” ucapnya
membangkitkan semangat peserta.
Tahun ini GBN akan menyanyikan total 17
lagu di Istana Merdeka dan Gedung DPR/MPR. Salah satu yang menarik ialah
persembahan Medley Nusantara yang akan disajikan dengan koreografi apik nan
indah.
Medley Nusantara merupakan aransemen
dari kumpulan berbagai lagu daerah seperti Indung-Indung, dan Tutu Koda, Bindhe
Biluhuta, Sang Bumi Ruwa Jurai, Lir Sa’alir, O’ Ulate dan E Mambo Simbo. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.