Kiprah Rohana Kudus, Pahlawan Perempuan dan Jurnalis Pertama dari Minangkabau - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 15 Agustus 2022

Kiprah Rohana Kudus, Pahlawan Perempuan dan Jurnalis Pertama dari Minangkabau


Pekalongan, Anetry.NetSiti Rohana Kudus merupakan perempuan Minangkabau yang dilahirkan di Kota Gadang Sumatera Barat pada tanggal 20 Desember 1884.

 

Ia adalah tokoh pejuang perempuan yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal dan hanya belajar secara mandiri. Rohana Kudus adalah saudara tiri Sutan Sjahrir, dan sepupu H. Agus Salim. Dia juga bibi (mak tuo) penyair Indonesia Chairil Anwar.

 

Rohana Kudus adalah pendiri surat kabar Soenting Melayoe (Sunting Melayu) sebagai media jurnalis perempuan pertama di negeri ini yang terbit di Sumatera Barat. Media tersebut  bertujuan untuk mengontrol, mengkritik dan mendidik masyarakat untuk berkeadilan gender.

 

Selain berkiprah di Sumatera Barat, Rohana Kudus juga sempat menjadi pemimpin redaksi surat kabar Perempuan Bergerak di Sumatera Timur. Pergerakan-pergerakan keperempuanan yang dilakukan oleh Rohana Kudus mempunyai konstribusi terhadap kemajuan kaum perempuan dalam bidang pendidikan yang dibuktikan dengan didirikannya Rohana School dan juga sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS).

 

Di samping menjadi lembaga pendidikan, Kerajinan Amai Setia juga menjadi pusat entrepreneur perempuan pertama di Minangkabau. Di kelompok Amai Setia itu, setelah belajar membaca dan menulis serta teori keperempuanan, juga diajarkan berbagai keterampilan untuk perempuan.

 

Pelajaran keterampilan ini menjadikan Kerajinan Amai Setia sebagai multifungsi, sebagai lembaga pendidikan, tempat organisasi perempuan, sekaligus sebagai tempat unit usaha bagi perempuan menjual hasil kerajinan yang dibuat masa itu.

 

Sembari terus bekerja di bidang pendidikan, bahkan saat menjadi wartawan, Rohana Kudus tetap berjuang bersama pejuang lainnya membebaskan diri dari penjajah. Dan pada tahun 1916 ia diangkat sebagai guru di sebuah sekolah untuk orang Indonesia di Payakumbuh, Sumatera Barat. (*/ist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad