Hal ini ditegaskan
oleh Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah. “Saat ini kita
perlu merekrut guru baru (new teacher) yang profesional, yaitu dengan skema PPG
prajabatan. Upaya ini sebagai langkah untuk menjawab tantangan zaman dengan
dimensi pekerjaan yang serba cepat dan efisien,” ungkap M. Zain.
Penegasan tersbeut
disampaikan Zain di hadapan peserta kegiatan Workshop Koordinasi Nasional
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru dan Pelatihan Tendik Madrasah
Zona 2 di Denpasar, Jumat kemarin.
Zain menerjemahkan rekrutmen
guru baru ini dengan sejumlah indikator. Misalnya, profesional, memiliki
kecakapan yang baik dalam mentransfer ilmu pengetahuan menguatkan pendidikan
karakter, sekaligus memilki wawasan teknologi dan informasi dalam melakukan
pembelajaran.
“Para guru juga
harus memiliki jiwa moderat yang ditularkan kepada para siswa. Oleh karenanya
para guru harus mempu menularkan semangat moderasi beragama kepada para siswa
dengan beberapa sikap yaitu besikap inklusif dalam beragama, toleransi dalam
plural, ekslusif berwawasan dan elektik dalam memutuskan,” jelasnya.
Disebutkan Zain,
salah satu prioritas Rencana Strategis Kemenag dalam meningkatkan mutu
Pendidikan Islam adalah peningkatan mutu pembelajaran melalui peningkatan mutu
guru, kepala madrasah, dan tenaga kependidikan. Hal itu dilaksanakan melalui
skema program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Kepala Subdirektorat
Bina GTK MI dan MTs, Ainurrofiq, menyampaikan bahwa workshop ini diikuti para
Koordinator Komponen 3 Kanwil, Ketua Provincial Coordinating Unit (PCU) Kanwil
dan Admin KKGTK Kanwil yang tergabung dalam Zona 2.
Ada 12 provinsi
yang tergabung di Zona 2, yaitu: Bali, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta,
Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Selain itu, giat ini
juga diikuti para Konsultan Komponen 3 dan para Anggota PMU Madrasah Reform.
Menurut Rofiq, PCU
pada Kanwil Kemenag Provinsi yang masuk pada Zona 2 ini berperan strategis
dalam kelancaran seluruh kegiatan komponen 3. Kegiatan itu meliputi pelatihan
pengawas dan kepala madrasah yang dilaksanakan Pusdiklat, Refreshment
Instruktur Nasional, Fasilitator Provinsi (Fasprov) dan Fasilitator Daerah
(Fasda) di 21 Provinsi.
Selain itu,
kegiatan tersebut juga rekrutmen dan pelatihan untuk Fasprov dan Fasda di 13
Provinsi serta daerah 3 T di 5 Provinsi, kegiatan Gender Disabilitas dan
Inklusi (Gedsi), serta penyaluran Blockgrant untuk 5000 pokja. Dalam
sambutannya ia juga berharap semua kegiatan komponen 3 ini berjalan lancar dan
sukses.
Rofiq juga
menerangkan workshop terkait program komponen 3 akan lebih difokuskan pada Guru
dan Tendik. Ia juga berpesan agar jumlah kelompok kerja (Pokja) perlu terus
didorong. “Kordinator PCU bisa mengisntrusksikan guru dan tendik di bawahnya
untuk wajib tergabung pada pokja,” pesannya. (sumber: kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.