Semarang, Anetry.Net – Tersebab pandemi yang melanda dua tahun ke belakang, menyebabkan jumlah siswa miskin di Kabupaten Semarang bertambah.
Bupati Semarang
Ngesti Nugraha mengatakan, meski secara jumlah siswa miskin bertambah,
Pemerintah Kabupaten Semarang menjamin keberlangsungan pendidikan siswa hingga
tingkat perguruan tinggi.
"Kita memberi bantuan untuk siswa
SD, SMP, SMA sederajat, termasuk juga mahasiswa perguruan tinggi. Untuk pelajar
SMA dan perguruan tinggi ini adalah bantuan yang pertama kali," terangnya,
Jumat pekan lalu.
Ngesti mengatakan, bantuan diberikan per
tahun, besarannya sesuai jenjang pendidikan. Untuk siswa SD sebesar Rp 500.000
untuk 3.000 siswa, SMP Rp 750.000 untuk 1.500 siswa, SMA Rp 750.000 untuk 250
siswa, dan mahasiswa menerima Rp 3 juta untuk 300 orang.
Dia berharap para siswa mempergunakan
bantuan yang diterima untuk menunjang pendidikan.
"Belajar yang rajin, semangat terus
karena tantangan akan selalu ada. Kalian penerus bangsa yang akan menjadi
generasi masa depan. Jangan terlibat dalam kenakalan remaja, jangan terpengaruh
hal yang tidak baik, termasuk membolos sekolah," kata Ngesti.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan
Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo
Priyatmo mengatakan, bantuan siswa miskin (BSM) yang diterima siswa utuh tanpa
potongan.
"Bantuan itu hak siswa, jadi
diterima secara utuh, kalau ada potongan segera laporkan," tegasnya.
Ia menambahkan pencairan dilakukan
secara kolektif dengan sepengetahuan orangtua. "Nanti masuk ke rekening
siswa melalui virtual account, jadi langsung, transparan, dan aman. Namun
penerima bantuan ini ada sejumlah syarat dan kriterianya," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.