Jakarta, Anetry.Net – Guru dan peserta didik madrasah harus mampu beradaptasi dengan zaman melalui komputasional thinking.
Untuk itu, Direktur Jenderal Pendidikan
Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, pihaknya akan menyiapkan digital
culture.
"Maka
kita mempersiapkan digital culture melalui komputasional thinking dan berbagai
atributnya agar peserta didik hadir, tidak sekedar menjadi penonton dari sebuah
perkembangan kehidupan dan peradaban,” ujar Ramdhani.
Katanya lagi, mereka
tidak berada pada pojok-pojok peradaban. Mereka tidak berada pada sudut-sudut
kemajuan. “Tetapi mereka harus menjadi pelaku
utama," ujarnya.
Hal itu
disampaikan Dhani saat menjadi narasumber pada talkshow bertajuk “Kecakapan
Berpikir Komputasional Menyongsong Madrasah Melek Digital” di Panggung Utama
Islamic Book Fair 2022, Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis malam lalu.
Menurut
Dhani, adaptasi adalah kata kunci yang kemudian kami pegang sebagai salah satu
proses untuk menciptakan madrasah yang unggul dan kompetitif.
"Salah
satunya adalah ketika mencoba dan menerapkan literasi digital sebagai salah
satu kompetensi inti dari peserta didik kita. Mereka adalah insan-insan yang beribukan waktu dan berayahkan zaman, mereka
mampu menari bersama zaman untuk kemudian menarikan zaman," sambungnya.
Ia mengaku, Ditjen
Pendis sudah sejak lama mempersiapkan literasi digital, hanya saja baru
dilauching dua tahun lalu.
"Tentu
saja dipersiapkan sejak lama tetapi launchingnya
itu baru sekitar dua tahun yang lalu ketika kita menggalakkan komputasional
thinking sebagai salah satu program unggulan di Ditjen Pendis untuk menyertai
kompetensi siswa-siswa madrasah kita," jelasnya.
Dhani
menyebutkan, aksentuasi madrasah adalah sekolah dengan ciri khas keagamaan untuk melengkapi
keagamaan dengan lima pelajaran khususnya, sehingga Ditjen Pendis mencoba
mengantarkan mereka melalui pemahaman pengetahuan yang memadai dan mumpuni
dalam kehidupannya.
"Di
satu sisi mereka menguasai teknologi tetapi mereka pun harus dan wajib kokoh di
bidang keagamaan," tandasnya. (sumber:
kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.