Jakarta, Anetry.Net – Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah telah lakukan kunjungan ke 89 lembaga/sekolah di 22 provinsi dan 42 kabupaten kota.
Kunjungan tersebut
terkait dengan program Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Dan dari pertemuan tersebut menghasilkan kesimpulan, pelatihan guru terhadap
Kurikulum Merdeka tidak akan mungkin dilakukan.
Karena itu, Ferdiansyah mendesak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemdikbudristek) untuk tidak memaksakan IKM pada tahun pelajaran 2024-2025
mendatang.
Menurutnya, apabila kurikulum tersebut
dipaksakan, hal itu akan berdampak pada pendidikan Indonesia yang akan
amburadul, karena ketidaksiapan sekolah dari berbagai sisi.
“Kami memohon dengan hormat, juga
teman-teman Komisi X, jangan paksakan (pelaksanaan) Kurikulum Merdeka,” tegas
Ferdiansyah.
Ia menyampaikan hal
itu dalam rapat dengar pendapat Komisi X DPR RI bersama
jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud
Ristek) di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Gedung Nusantara I Senayan Jakarta,
Selasa (5/7) lalu.
Ferdiansyah menilai, jika melihat dalam proses dan kesiapan untuk
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, termasuk pengalaman sebelumnya, hal
tersebut tidak akan berjalan dengan lancar.
“[Bisa] kita cek, silakan Anggota Komisi X DPR pulang ke dapil
masing-masing, minimal mengunjungi 40 sekolah. Cek satu persatu gurunya sarana
dan prasarana dan sebagainya,” tandas legislator dapil Jawa Barat XI tersebut.
Ferdi meminta kebijakan kurikulum
tersebut agar dikaji ulang. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai di masa
mendatang kebijakan tersebut menimbulkan permasalahan baru. (*/dpr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.