Jakarta, Anetry.Net – Guru diimbau agar melakukan asesmen diagnostik untuk mengenali kemampuan peserta didik.
Imbauan tersebut disampaikan Direktur Sekolah Dasar,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah, Muhammad Hasbi saat Silaturahmi Merdeka Belajar, dengan topik
“Pulihkan Pendidikan Melalui Pembelajaran Tatap Muka”, pada Kamis lalu.
”Guru perlu melakukan asesmen diagnostik kepada semua
peserta didik. Jadi, saat PTM, guru bisa menerapkan pembelajaran berbasis
kemampuan murid,” disampaikan Hasbi.
Asesmen diagnostik merupakan suatu asesmen yang dilakukan
secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan siswa,
sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi
siswa.
Penerapan asesmen diagnostik ini, kata Hasbi, telah
sejalan dengan upaya Kemdikbudristek dengan memperkenalkan Kurikulum Merdeka.
“Kurikulum Merdeka ini memiliki sejarah yang panjang di
mana pada awal pandemi, Kemdikbudristek melakukan penyesuaian terhadap
Kurikulum 2013 yang kemudian melahirkan Kurikulum Darurat,” terangnya.
Oleh karena itu, sambungnya, Kurikulum Merdeka menjadi
amunisi bagi pemerintah untuk melakukan pemulihan pembelajaran. “Ini adalah
strategi utama kami untuk membawa kembali siswa ke sekolah,” ucap Hasbi. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.