Pekalongan, Anetry.Net – Tahun pelajaran 2022-2023 telah dimulai, akankah PJJ dilupakan begitu saja?
Pandemi yang memaksa
sistem pendidikan di belahan dunia mengikuti perubahan melalui sistem
pembelajaran jarak jauh alias online
learning, kini telah dikembalikan menjadi tatap muka penuh.
Hal itu seiring
melandainya pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Dan semua orang berharap virus
tersebut berubah dari pandemi menjadi endemi. Artinya, penyakit yang
ditimbulkannya akan dianggap seperti penyakit pada umumnya ketika penderita
terserang.
Hal itu tentu
berdampak positif bagi dunia pendidikan. Kehilangan waktu selama dua tahun berturut-turut
di sekolah offline, banyak menggangu
capaian pembelajaran di semua sekolah formal yang ada.
Lalu bagaimana ke
depan? Akankah kita semua melupakan bagaimana PJJ telah mulai dikuasai oleh
guru dan peserta didik?
“Tentunya jangan
buru-buru melupakan apa yang telah diraih selama PJJ. Dan sistem PJJ merupakan
pilihan yang tetap harus disiapkan agar pembelajaran menjadi lebih kaya sistem,
bukan Cuma tatap muka,” sebut Nova Indra, CEO Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati kepada anetry.net melalui sambungan telepon,
Rabu (13/7).
Sebagai sistem
pembelajaran yang pernah dilakukan, sambungnya, PJJ telah tertanam dalam sistem
pembelajaran kita secara nasional.
“Jadi bila nanti pandemi
kembali, atau ada kebijakan yang membuat sistem PJJ dan Tatap Muka dipadukan,
maka guru dan peserta didik tidak lagi kaget,” jelas Editor in Chief Jurnal Nasional Warta Pendidikan itu.
Menurutnya, dengan
adanya kebijakan PJJ selama ini, pelajaran sangat penting yang perlu diambil di
antaranya adalah, guru harus melek
teknologi.
“Jangan tinggalkan
kebiasaan untuk terus memperkaya diri dengan sistem pembelajaran menggunakan
teknologi informatika dan komunikasi. Hal itu penting bagi guru,” tegasnya.
Selama ini, katanya
lagi, guru-guru telah mulai aktif dalam mengasupi dirinya dengan beragam
keterampilan teknologi komunikasi dan informasi sebagai salah satu sistem
pembelajaran.
“Apalagi bagi sekolah
yang menjalankan Kurikulum Merdeka saat ini, bisa memadukan juga kedua sistem
tersebut,” pungkasnya. (*/at)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.