Semarang, Anetry.Net – Kemdikburistek terus lakukan sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah (Pemda) dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Selain itu juga
menyosialisasikan dan memanfaatkan Platform Merdeka
Mengajar (PMM) di satuan pendidikan pada tahun ajaran baru.
Sekretaris Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi Wartanto mengatakan, penerapan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan
ini berpotensi mencetak talenta baru yang kompeten.
“Selain mengenalkan dan mendorong kepala
sekolah dan guru memanfaatkan PMM dan komunitas belajar, kami juga ingin
membangun sinergi dengan pemerintah daerah,” tutur Wartanto dalam kunjungan
kerjanya ke daerah terkait Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kota
Semarang, pada Selasa lalu.
Ia menyebutkan, IKM ini juga tidak dipaksakan untuk diterapkan di
sekolah karena harus menyesuaikan dengan kondisi di masing-masing sekolah.
Pada kesempatan intu, Wartanto juga
menyampaikan empat keunggulan penerapan Kurikulum Merdeka, yakni lebih
sederhana dan mendalam, lebih merdeka, lebih relevan dan interaktif, serta
didukung Platform Merdeka Mengajar.
Sekolah diberi kewenangan memilih jalur
sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, yakni Mandiri Belajar, Mandiri
Berubah, dan Mandiri Berbagi. “Kami berharap, Bapak/Ibu guru dapat menggunakan
Platform Merdeka Mengajar serta memberdayakan komunitas belajar,” terangnya.
Pada kesempatan itu Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengutarakan, dari berbagai keputusan
yang diterapkan oleh pemerintah pusat terkait pendidikan, hampir semuanya telah
dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang.
“Kami melaksanakan dengan happy karena
satu visi dengan keputusan tersebut,” ujarnya.
Hendrar pun mengakui, Pemerintah Daerah
Kota Semarang sangat mendukung kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbudristek
salah satunya Kurikulum Merdeka. Menurutnya, Kurikulum Merdeka ini membuat
proses pembelajaran menjadi lebih sederhana karena tidak lagi membebani peserta
didik. “Jadi, kurikulum merdeka ini harus kita sukseskan!” tegasnya.
Senada dengan itu, Bupati Semarang,
Ngesti Nugraha juga menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan IKM secara
bertahap di wilayah Kabupaten Semarang. Pasalnya, kurikulum ini memberikan keleluasaan
kepada peserta didik dan pengajar di sekolah-sekolah untuk terus berinovasi dan
berkreasi.
“Terima kasih atas dukungan dan bantuan
terhadap sekolah-sekolah di Kabupaten Semarang selama ini. Dinas Pendidikan
Kabupaten Semarang juga terus bekerja sama dengan lembaga lain dalam
pelaksanaan IKM di wilayahnya,” ujar Bupati Ngesti.
Sebagai informasi, Kurikulum Merdeka
sendiri merupakan kurikulum sekolah yang mengacu pada bakat dan minat siswa.
Alhasil, peserta didik dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari
sesuai dengan bakat dan minat dengan sistem pembelajaran project base learning (PBL). (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.