Salatiga, Anetry.Net – Dua aspek yang merupakan ujung tombak perbaikan mutu pendidikan Indonesia ke depan, yaitu sarana prasarana (sarpras) dan kualitas guru.
Hal itu dinyatakan Anggota Komisi X DPR RI Fahmi
Alaydroes usai mengikuti rangkaian agenda Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI
meninjau SDN 06, SMPN 02 dan SMAN 03 Kota Salatiga, Jawa Tengah, Jumat
lalu.
Hhal itu menurut Fahmi, mengingat keduanya memiliki
korelasi yang cukup erat dalam membangun pendidikan yang bermutu.
"Sekarang kita dapatkan masalah cukup serius di
guru, yaitu masalah ketercukupan, ketersebaran dan kompetensi juga
kesejahteraan. Padahal guru itu yang paling depan menjadi ujung tombak bagi
mutu pendidikan kita. Dua hal ini menjadi sesuatu yang sangat luar biasa yaitu
sarana prasarana dan guru," kata Fahmi.
Terkait sarana prasarana, Fahmi juga menyoroti bangunan
yang dimiliki sekolah-sekolah yang dikunjungi oleh Tim Kunjungan Kerja Reses
Komisi X DPR RI adalah bangunan peninggalan zaman penjajahan Belanda.
Menurut legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat V
itu, dari sarana prasarana bangunan sekolah yang memiliki kesan kokoh, luas dan
asri dengan penghijauan di sekitarnya.
Oleh karena itu, Fahmi meminta pemerintah, dalam hal ini
Kemdikbudristek)dapat fokus dan serius membenahi fasilitas sekolah-sekolah di
Indonesia.
"Menurut saya ini aspek yang barangkali perlu benar-benar kita perhatikan di tengah-tengah problematika kita. Di mana satu juta lebih ruang kelas rusak ya di seluruh Indonesia. Bagaimana anak ingin mendapatkan pengalaman belajar yang kondusif ya, yang bagus ketika sarana prasarananya menjadi menjadi bermasalah," tutup Anggota Banggar DPR RI tersebut. (sumber: dpr/Karikatur: laman kemenag ntb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.