Anetry.Net -- Peluncuran roket dalam misi Artemis-1 ke permukaan Bulan telah ditentukan waktunya oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Roket NASA ini bersiap bawa terbang astronot lagi ke
Bulan. Salah satu pejabat NASA menyebut, misi ke Bulan itu direncanakan
berlangsung sekitar akhir Agustus atau September 2022 mendatang.
Administrator asosiasi NASA Jim Free menyampaikan, bahwa
badan antariksa itu telah menetapkan tiga tanggal peluncuran Artemis-1 yang di
antaranya adalah 29 Agustus, 2 September atau 5 September.
Sementara tanggal pasti misi ke Bulan diumumkan sekitar
seminggu sebelumnya, ketika mereka menyelesaikan tinjauan kesiapan penerbangan
standar Artemis-1, termasuk SLS dan kapsul Orion yang naik di atas roket.
Dilansir dari Live Science, Kamis (21/7) pada fase pertama Artemis-1 peluncuran
akan dilakukan di Space Launch System (SLS).
Roket NASA berukuran besar dalam misi astronot ke Bulan
ini akan melakukan perjalanan selama empat hingga enam pekan di sekitar sisi
jauh bulan lalu kembali ke Bumi. "Kami memiliki banyak pekerjaan tersisa
yang harus dilakukan dan mungkin belajar darinya, termasuk close-out,"
ungkap Free dilansir dari Space, Kamis (21/7).
Close-out
sendiri merupakan persetujuan sementara pada sistem utama yang diperlukan dalam
peluncuran, penerbangan ke Bulan dan kembali untuk pendaratan di Bumi. Misi
Artemis-1 akan meluncurkan roket tanpa awak, sebagai awal untuk membawa manusia
ke Bulan di masa depan.
Hal ini menandakan kemajuan terkait upaya NASA dalam
membawa astronot menginjakkan kaki di permukaan Bulan untuk pertama kalinya
sejak 50 tahun lalu. Menurut manajer misi Artemis NASA, Mike Sarafin, tujuan
utama dari misi para astronot menuju Bulan tersebut adalah untuk menguji
keefektifan pelindung panas Orion, yang akan melewati suhu sekitar setengah
panas Matahari saat kapsul jatuh melalui atmosfer Bumi selama fase masuk
kembali.
NASA juga berencana untuk memulihkan kapsul setelah terhempas ke laut, kemudian
mempelajari keausannya secara menyeluruh sebelum mengizinkan astronot
menaikinya pada peluncuran di masa depan.
Keberhasilan misi bergantung pada kinerja roket SLS, yang
juga dikenal sebagai Mega Moon Rocket. Satu bulan yang lalu tepatnya pada
pertengahan Juni, NASA meluncurkan roket ke landasan peluncuran untuk
"latihan pakaian basah" sebagai simulai peluncuran sebenarnya, hingga
9 detik terakhir sebelum lepas landas.
Namun, peluncuran itu dibatalkan dengan 29 detik tersisa
pada jam hitung mundur karena kebocoran hidrogen di dalam roket. Meskipun
latihan ini berakhir lebih awal, pejabat NASA mengatakan bahwa SLS memenuhi
sekitar 90 persen dari target pra-peluncurannya, dengan hanya beberapa
permasalahan yang harus diselesaikan. "Sejak itu, para insinyur telah
mengganti unit rusak yang menyebabkan kebocoran hidrogen," kata NASA.
Saat ini, para ahli juga telah menangani masalah dan mengganti unit perakitan
navigasi serta kontrol. Tim memastikan bahwa Artemis-1 harus melewati
serangkaian persyaratan pemeliharaan operasi yang ketat. Apabila proses
pemeliharaan berjalan dengan lancar, SLS akan dipindahkan ke lokasi peluncuran
pada 18 Agustus 2022.
Adapun SLS memiliki tinggi hingga 98 meter, ketika
ditutup dengan kapsul kru Orion, roket ini lebih tinggi dari Patung Liberty dan
beratnya mencapai 2,6 juta kilogram. Menurut NASA, SLS adalah roket paling kuat
yang pernah mereka ciptakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.