Jakarta, Anetry.Net – Badan Bahasa Kemdikbudristek helat kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) bersama dengan sejumlah pewarta dari berbagai media cetak dan elektronik.
Kegiatan yang digelar
pekan lalu itu, mengusung tema “Riung Wartawan: Badan Bahasa dalam Angka”. DKT tersebut dimaksudkan
untuk menyampaikan capaian dan praktik baik yang telah dilakukan oleh Badan
Bahasa medio 2020 hingga 2022 di bawah kepemimpinan Kepala Badan Bahasa, E.
Aminudin Aziz, kepada pewarta yang diundang hadir secara luring.
Sejalan dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pada Pasal 263, Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mempunyai tugas melaksanakan pengembangan,
pembinaan, dan pelindungan di bidang bahasa dan sastra. Badan Bahasa selalu
berupaya memberikan layanan prima dan berkualitas.
“Terdapat 3 pusat dan unit pelaksana
teknis yang tersebar di 30 provinsi yang menjadi penopang kekuatan di Badan
Bahasa dalam mengimplementasikan program dan kegiatan strategis, yaitu Pusat
Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Pusat Pembinaan Bahasa dan
Sastra, serta Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa,” urai Aminudin saat
mengawali acara Riung Wartawan.
Badan Bahasa berhasil melakukan berbagai
terobosan dalam hal peningkatan sumber daya manusia di internal Badan Bahasa.
“Terkait eselonisasi, Badan Bahasa telah
berhasil menaikkan status eselon dari 15 pimpinan di Balai Bahasa yang semula
Eselon IV menjadi Eselon III.a. Selain itu, Badan Bahasa berdasarkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara/Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2022
telah membuat jabatan Widyabasa,” tutur Aminudin.
Aminudin mengatakan, menghadapi digitalisasi dalam semua
aspek kehidupan, tak ketinggalan Badan Bahasa turut berbenah diri dalam
menyediakan layanan kebahasaaan yang diwujudkan melalui aplikasi “Halo Bahasa”,
sebuah inovasi layanan dalam satu superaplikasi.
“Di dalam superaplikasi tersebut, memuat
banyak aplikasi tunggal seperti KBBI V, BIPA Daring, dan SIPEBI. SIPEBI adalah
Sistem Penyuntingan Ejaan Bahasa Indonesia, sebuah layanan otokoreksi naskah
khusus untuk bahasa Indonesia,” tegasnya.
“Layanan Halo Bahasa saat ini telah
tersedia di platform Android, kami
rencanakan di bulan Agustus dapat pula diunduh melalui platform iOS,”
sambungnya seraya bersyukur anggaran yang diperuntukkan dalam pengembangan
program prioritas Badan Bahasa terus bertambah dari tahun ke tahun.
Harapan menjaga literasi kebahasaan dan
kesastraan terus dibuktikan oleh Badan Bahasa melalui peningkatan jumlah
penyediaan buku bacaan literasi berkualitas, baik itu produksi Badan Bahasa
maupun terjemahan dari bahasa asing dan bahasa daerah di Indonesia.
“Kondisi saat ini yang terjadi adalah minat
baca anak-anak khususnya usia sekolah tinggi. Namun demikian, buku bacaan yang
sesuai minat mereka sangat sedikit,” jelas Aminudin.
“Guna memperluas jangkauan minat baca
anak-anak yang telah menggunakan ponsel pintar, Badan Bahasa telah melakukan penerjemahan
sejumlah 1.375 buku cerita anak berbasis Science, Technology, Engineering,
Arts, dan Mathematics dari bahasa asing dan bahasa daerah di Indonesia
yang kesemuanya dapat diakses secara gratis melalui laman Storyweaver dan Let’s
Read Asia,” tegas Aminudin.
Diplomasi kebahasaan atau kerapkali
disebut internasionalisasi bahasa Indonesia turut menjadi program prioritas
Badan Bahasa.
“Di awal tahun 2020, kami mulai merintis
revolusi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang semula berbasis kertas (paper
based) yang seringkali dianggap merepotkan, menjadi berbasis elektronik (internet
based). UKBI berbasis elektronik tersebut secara resmi dinamakan UKBI Adaptif
Merdeka dan diluncurkan pada tanggal 29 Januari 2021 oleh Mendikbudristek,”
ucap Aminudin.
Setelah resmi diluncurkan, tampak kenaikan signifikan dari peserta
tidak hanya dari Indonesia bahkan hingga mancanegara. Tercatat sepanjang bulan
Januari hingga Juni 2022, 80.881 orang terdaftar mengikuti UKBI Adaptif
Merdeka.
“Bahkan, pada tanggal 28 November 2021
pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, Badan Bahasa melalui Balai Bahasa Sumatra
Utara meraih rekor MURI atas pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka yang diikuti oleh
5.000 pelajar SMA dan SMK dengan mengenakan busana adat daerah Sumatra Utara,”
terang Aminudin penuh antusias.
Hal lain yang disampaikan Aminudin dalam
acara ini yaitu berkenaan dengan internasionalisasi bahasa Indonesia melalui
program bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). “Pada tahun 2022 ini,
program BIPA telah diselenggarakan di 50 negara dengan melakukan kolaborasi
bersama Kantor Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dan para penutur
asing yang telah menjadi alumni program BIPA.
“Dengan melibatkan para alumni program
BIPA di negara setempat, kami mengharapkan mereka dapat meneruskan praktik baik
pembelajaran BIPA yang telah diperoleh kepada warga negara tempat mereka
tinggal, sehingga proses internasionalisasi bahasa Indonesia menjadi lebih
cepat serta menghemat anggaran,” tekan Aminudin. (sumber: laman kemdikbud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.