Predator Anak di Dunia Pendidikan, Ini Kata Pemerhati - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Selasa, 26 Juli 2022

Predator Anak di Dunia Pendidikan, Ini Kata Pemerhati

Pekalongan, Anetry.Net – Di tengah proses pendidikan yang mulai kembali seperti sediakala, yakni pembelajaran tatap muka, banyak cerita yang membuat miris.

 

Wajah pendidikan Indonesia harus ternoda oleh perilaku asusila. Berbagai macam motif dilakukan oleh pelaku akademik untuk menghalalkan tindakan amoralnya. Label akademik, agama, dan sosial terkadang dijadikan alasan di balik aksi yang mencederai generasi muda bangsa.

 

Akibatnya, tidak sedikit korban harus mengubur impian masa depan hanya untuk melayani nafsu semata. Sungguh, potret pendidikan yang jauh dari makna yang sesungguhnya.

 

Melihat data terkait perbuatan amoral di lingkungan pendidikan cukup mengejutkan. Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melansir, sepanjang 2021 terjadi 18 kasus perbuatan asusila yang menimpa siswa.

 

Sebanyak 22,22% terjadi di lembaga pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan dan 77,78% terjadi di lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama. Pelakunya didominasi oleh guru dengan angka 55,55%.

 

“Kondisi ini sudah terlalu memprihatinkan. Kita berharap banyak pada para pendidik secara akadmeik mampu meningkatkan kualitas generasi bangsa ini. Di sisi lain, predator-predator anak pun ternyata bermunculan di sekolah, dilematis memang. Sekolah ternyata juga bukan tempat yang aman lagi untuk anak-anak kita,” jelas Nova Indra, CEO Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati kepada media ini, Selasa (26/7).

 

Kini, sambungnya, orang tua anak benar-benar harus lebih waspada menjaga anak-anak mereka. Sisakan ruang ketidakpercayaan agar bisa memberi waktu untuk mengecek anak walaupun sedang berada di sekolah.

 

“Sekolah yang kita anggap menjadi ruang pengembangan anak, saat ini harus dimonitor secara terus-menerus. Bukan Cuma persoalan pungli yang masih berseliweran, tapi keamanan anak dari presator seksual juga harus diamati,” tegasnya. (*)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad