Pemerintah dan UNICEF Sepakat, Pembelajaran Tatap Muka adalah yang Terbaik - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Minggu, 10 Juli 2022

Pemerintah dan UNICEF Sepakat, Pembelajaran Tatap Muka adalah yang Terbaik


Jakarta, Anetry.Net
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril menuturkan, pemulihan pendidikan global sangat penting dibahas untuk meraih tujuan pulih bersama.

 

Apalagi, katanya, Indonesia saat ini memimpin Presidensi G20 tahun 2022 dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengemban amanat pemulihan bersama.

 

“Siswa di seluruh dunia menghadapi masalah akses mendapatkan pembelajaran dan resiko kehilangan pembelajaran atau learning loss. Ini yang harus kita sikapi bersama-sama,” tutur Iwan dalam keterangannya (9/7).

 

Menurut Iwan, lewat pembelajaran tatap muka di sekolah, murid-murid mendapatkan lingkungan belajar yang lebih baik.

 

“Selain itu, berbagai studi menunjukkan bahwa pembelajaran tatap muka masih merupakan metode paling baik bagi para siswa, baik anak-anak dan anak-anak muda kita,” ucap Iwan.

 

Senada dengan itu, Chief of Education, United Nations Children’s Fund (UNICEF), Katheryn Bennett mengungkapkan bahwa pertemuan tatap muka antara guru dan murid, serta murid dengan teman-teman sekolahnya, tidak bisa tergantikan di negara manapun.

 


“Pembelajaran digital memang telah menolong masyarakat global lebih mudah mengakses pembelajaran. Tapi, kita tahu bahwa anak-anak belajar paling efektif kalau mereka duduk di kelas, berinteraksi dengan guru, dan bergaul dengan teman sekelas. PTM tidak ada gantinya. Ini pentingnya menjaga sekolah tetap buka. Mari kembalikan semua siswa ke sekolah,” tegas Katheryn.

 

Katanya, kita harus paham bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi tempat anak bersosialisasi dan mengembangkan kedewasaan emosional anak. Kita tidak bisa mengabaikan itu. Dampak learning loss sangat besar, tapi dampak psikososial juga sangat tinggi.

 

Maka itu kita harus berusaha mendukung anak-anak kembali ke sekolah,” jelasnya.

 

Penelitian menunjukkan, lanjut Katheryn, semakin lama anak-anak berada di luar sekolah, semakin kecil juga kemungkinan mereka kembali ke sekolah.

 

“Kita memang belum keluar dari pandemi, tapi kita sudah punya tindakan-tindakan pengamanan (safeguards), pemahaman yang lebih baik tentang virusnya, vaksin, dan lain sebagainya,” urainya. (sumber: infopublik)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad