Para Perempuan Penemu yang Perlu Diketahui, Simak di Sini - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Selasa, 19 Juli 2022

Para Perempuan Penemu yang Perlu Diketahui, Simak di Sini


Pekalongan, Anetry.Net
Bukan cuma laki-laki, para perempuan tangguh yang menjadi penemu juga cukup banyak dan pantas diketahui.

 

Di dunia teknologi, banyak juga perempuan yang telah mendedikasikan pemikirannya, temuannya, dan ilmu pengetahuannya untuk memberi manfaat bagi sesama.

 

Mengutip We are Tech Woman, beberapa perempuan yang telah membuat perubahan melalui kontribusinya di bidang ilmu pengetahun dan teknologi, antara lain:

 

Katsuko Saruhashi

 

Katsuko Saruhashi menjadi terkenal pada 1950-an ketika ia menyimpulkan bahwa karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan manusia dan industri besar, mampu membunuh kehidupan laut. Saruhashi membawa fakta ini ke perhatian dunia, kemudian mempersenjatai para ilmuwan dengan sistem untuk mengukur kandungan CO2.

 

Tabel Saruhashi pun hingga saat ini, masih digunakan. Pada 1960-an, dia mengalihkan perhatiannya ke limbah nuklir. Saruhashi menemukan, dalam waktu 18 bulan, air radioaktif telah muncul di bibir pantai Jepang. Penelitiannya ini, kemudian membantu memperketat hukum laut yang mengatur ketat kegiatan eksperimen nuklir.

 

Lahir di Tokyo, 22 Maret 1920, Saruhashi yang mendapat julukan ‘pengamat hujan’ ini, awalnya memang dikenal sering melamun sambil mengamati lamat-lamat rintikan hujan yang turun dari balik jendela kelas. Dalam hati, ia bertanya, apa yang membuat hujan turun.

 

Saruhashi kemudian meninggal pada 29 September 2007. Kontribusinya di dunia geokimia, menjadi bukti bahwa perempuan pun bisa berbicara banyak di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang didominasi kaum adam.

 

Marie Van Brittan Brown

 

Marie Van Brittan Brown adalah penemu sistem keamanan rumah pertama di dunia. Awalnya, Brown bekerja berjam-jam sebagai perawat dan sering sendirian di rumah di Queens, New York pada 1960-an.

 

Khawatir akan keselamatannya, dia memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dengan menciptakan sistem keamanan rumah pertama di dunia. Bekerja sama dengan suaminya Albert, ia mengebor empat lubang pengintip melalui pintunya, lalu memasang kamera yang terpasang pada motor yang dapat bergerak di antara empat lubang atas perintah pemilik rumah.

 

Kamera ini kemudian dipasang ke monitor di kamar tidur Brown. Tak ketinggalan, ada pula mikrofon yang dipasang sehingga ia bisa berbicara dengan pengetuk pintu tanpa harus turun dari tempat tidur.

 

Jika pengetuk pintu diterima, tombol dapat ditekan untuk membuka pintu dari jarak jauh. Jika tidak, tombol yang terpisah akan mengeluarkan suara ke layanan darurat.

 

Duo suami dan istri ini, kemudian mengajukan paten pada 1966 dan cetak biru awal dari penemuan ini masih menginspirasi berbagai penemuan konsep smart home hingga hari ini.

 

Stephanie Kwolek

 

Nama Stephanie Kwolek sampai saat ini masih dikenang karena ia menemukan bahan Kevlar atau Poly-paraphenylene terephthalamide, yang merupakan material serat fiber aramid pada 1965.

 

Saat itu, dia adalah karyawan DuPont yang bekerja untuk menemukan bahan ringan yang dapat memperkuat ban mobil.

 

Kwolek menghabiskan waktunya bereksperimen dengan larutan cair yang dia cairkan pada suhu mencapai 200 derajat Celcius dan “dipintal” menjadi untaian tipis berserat. Proses ini secara umum mirip dengan proses pembuatan permen kapas.

 

Kwolek menemukan bahwa, dengan menurunkan suhu, dia dapat memutar sesuatu yang sangat kuat, kaku, dan ringan, yaitu Kevlar. Ini adalah benang berwarna yang lima kali lebih kuat dari baja dan telah memperkuat jaket polisi dan militer sejak memasuki produksi massal pada 1971.

 

Kwolek juga menjadi satu-satunya karyawan perempuan dari DuPont yang memperoleh penghargaan Lavoisier atas prestasinya yang luar biasa. (*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad