Tangerang, Anetry.Net – Fokus pada materi yang esensial, Kurikulum Merdeka menitikberatkan pengembangan karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila.
Plt Kepala Biro
Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemdikbudristek Anang Ristanto menyampaikan, Kemdikbudristek mendorong satuan pendidikan agar
menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesiapan
masing-masing satuan pendidikan.
“Karena
Kurikulum Merdeka dirancang memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan
untuk membuat kurikulum operasional yang kontekstual, sehingga pembelajaran
yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik,” ujar Anang
dalam acara Training of Trainer (ToT) Komunitas Pendidikan dan Kebudayaan di
Tangerang, Jumat dua
hari lalu.
Sementara
itu L. Julius Juih, Pengembang
Teknologi Pembelajaran (PTP) Kemdikbudristek mengungkap, pembelajaran berbasis projek di dalam Kurikulum
Merdeka mendorong pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak akan
semakin termotivasi untuk belajar.
“Orang tua
jangan berkecil hati karena kurikulum merdeka melayani semua individu. Anak
juga menjadi lebih senang karena di dalam pembelajaran berbasis projek dan
penilaian menggunakan portofolio yang bisa dilihat orang tua,” tutur Julius.
Menanggapi hal
ini, beberapa orang tua yang tergabung dalam Komunitas Ibu Penggerak turut
menyampaikan aspirasi.
Irin Setiani,
Ibu Penggerak dari Sidina Community Jawa Tengah menyambut baik adanya Kurikulum
Merdeka karena lebih memudahkan anak dalam belajar sesuai minat bakat.
“Semoga dengan
adanya Kurikulum Merdeka diharapkan anak lebih percaya diri, lebih semangat
untuk belajar di sekolah dan mampu mengembangkan bakat sesuai minat anak,” kata
Irin.
Selanjutnya,
Soraya Pinta Rama, Ibu Penggerak dari Sidina Community Sulawesi Tengah juga
memberikan tanggapan positif terhadap Kurikulum Merdeka. Menurutnya, Kurikulum
Merdeka bisa memfasilitasi semua anak yang memiliki potensi berbeda.
Selain itu,
Kurikulum Merdeka juga bisa mendorong sekolah, guru, dan orang tua untuk
menciptakan lingkungan belajar yang lebih mandiri, inovatif dan kreatif.
“Saya berharap
agar sekolah antusias terhadap Kurikulum Merdeka ini dan bisa menjawab
kekhawatiran orang tua tentang nasib pendidikan anaknya,” ujar Soraya. (sumber: kemdikbud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.