Mengatasi Perilaku Kejahatan Anak di Bawah Umur ala Kepala BKKBN - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Minggu, 03 Juli 2022

Mengatasi Perilaku Kejahatan Anak di Bawah Umur ala Kepala BKKBN


Yogyakarta, Anetry.Net
– Masalah anak di bawah umur pelaku kejahatan jalan di wilayah Yogyakarta sering terjadi.

 

Sebelumnya juga marak kejahatan klitih di jalanan Yogyakarta. Untuk mengatasi hal tersebut, Kepala Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyarankan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimplementasikan pendidikan karakter Mataraman.

 

Hasto menyebut, Mataraman memiliki budaya-budaya khas, rasa empati, gotong royong, tepo seliro (toleransi), dan sopan santun. Hal ini disampaikannya ketika melakukan zoom meeting bersama Redaksi media Kompas.com, Rabu lalu.

 

Kata Hasto lagi, jika seorang anak kehilangan rasa sopan santun dalam kesehariannya maka juga kehilangan roh kemataramannya.

 

"Orang Mataraman itu kan tahu diri, ora rumungso bisa tapi bisa rumongso (bisa merasa, bukan merasa bisa)," katanya.

 

Hasto bercerita saat sekolah kedokteran, ia memiliki banyak kawan yang berasal dari berbagai daerah. Menurutnya, setelah lama tinggal di Yogyakarta, kawan sekolahnya tersebut terwarnai dengan budaya Yogyakarta.

 

"Saat lulus dari Yogyakarta, beda banget. Mohon maaf berbeda dengan tempat lain, kalau kita ditugaskan di pelosok sebagai dokter lulusan dari Yogyakarta mental modelnya hampir sama," sebutnya.

 

Ia memaparkan mental model yang dia maksud seperti tidak terlalu materialistis, tidak terlalu menuntut, dan seleranya tidak terlalu tinggi.

 

"Itu terbentuk lho walaupun dia bukan orang Yogyakarta. Betapa kuatnya orang yang sudah tinggal di Yogyakarta terbentuk jiwa kejogjaannya," ungkapnya.

 

Dia pun menilai, budaya bisa memberikan warna pada perilaku. Maka dia menilai pendidikan karakter sangatlah penting.

 

"Dalam benak saya, budaya itu bisa memberikan warna dan mempengaruhi perilaku. Saya berharap sebetulnya kita bisa menerjemahkan pembangunan karakter atau pendidikan kareakter di Jogja," ucapnya.

 

Hasto mengungkapkan pendidikan karakter khas Mataraman bagi anak remaja perlu dilakukan. "Yogyakarta ini pembangunannya berbasis budaya. Jadi kalau menurut saya, kalau kita bisa melakukan terobosan inovasi dan membangun karakter anak remaja berbasis budaya bagus lho," katanya. (sumber: kompascom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad