Jakarta, Anetry.Net – “Kesetaraan gender harus dimulai dari keluarga”.
Hal itu diungkap Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga di Jakarta, Rabu (29/6) lalu dalam sebuah acara virtual.
Bintang menyatakan, hingga saat ini
potensi perempuan di Indonesia masih banyak terhambat, terpendam dan bahkan ada
yang termarjinalkan karena pengaruh budaya patriarki yang masih mengakar kuat
di sebagian besar masyarakat.
“Harus diakui, berbagai pemikiran dan
konstruksi sosial yang kurang tepat, khususnya bagi perempuan masih banyak
terjadi di masyarakat akibat budaya patriarki. Hal ini menyebabkan perempuan
masih dikategorikan sebagai kelompok rentan,” sebutnya.
Menurut Bintang, kondisi bias gender itu
membawa perempuan pada berbagai permasalahan seperti stigmatisasi, stereotype,
marginalisasi, bahkan kekerasan berbasis gender. Hal-hal inilah yang menghambat
perempuan untuk bisa memaksimalkan kemampuan diri mereka.
“Posisi perempuan masih belum setara
untuk terlibat dalam penentuan kebijakan pembangunan, keterlibatan dalam ranah
publik, sulit mendapatkan akses finansial dan tidak sepenuhnya dianggap sebagai
penerima manfaat pembangunan. Berbagai data dan indeks pun masih menunjukkan
adanya ketimpangan antara perempuan dan laki-laki,” sambungnya.
Ia menambahkan, upaya kesetaraan gender
bukanlah kepentingan perempuan semata, karena pada kenyataannya, perempuan
adalah penopang hidup bangsa. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.