Kepiawaian Guru Memilih KD dalam Pembelajaran sampai Penyiapan Ekstrakurikuler - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Kamis, 07 Juli 2022

Kepiawaian Guru Memilih KD dalam Pembelajaran sampai Penyiapan Ekstrakurikuler


Pekalongan, Anetry.Net
– Memasuki tahun pelajaran baru dengan Kurikulum Merdeka, menjadi tantangan tersendiri bagi guru.

 

Dengan kurikulum yang baru saja disosialisasikan beberapa waktu belakangan kepada guru untuk sekolah yang mengimplementasikannya itu, sejumlah pihak terus melakukan upaya meningkatkan kompetensi guru agar tidak gamang menjalaninya.

 

Banyak pertanyaan yang muncul di lingkungan guru yang mengajar kelas 1, 4, 7, dan 10. Ada pula yang ingin tahu bagaimana menyinkronkan pembelajaran dengan tiga bidang utama dalam kurikulum tersebut?

 

Ada intrakurikuler, Profil Pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler. Ketiganya harus masuk dalam setiap mata pelajaran yang diampu oleh guru bersangkutan.

 

“Bukan hal rumit, penyatuan secara komprehensif ketiganya adalah bagaimana seorang guru mampu memahami tentang mata pelajaran (mapel) yang diampu dipilah antara mapel aplikatif dan non aplikatif,” kata Nova Indra, CEO Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati kepada media ini, Kamis (7/7).

 

Menurutnya, selain menetapkan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dipilih menjadi materi pelajaran, guru sudah harus mempersiapkan diri, mana mapel yang akan merangkum ketiga poin di atas.

 

“Ada mapel yang aplikatif, contohnya Bahasa Indonesia. Pada mapel ini, guru bisa memilih salah satu KD yang bersifat aplikatif. Contohnya materi tentang pembelajaran mengarang. Ini benar-benar harus disiapkan guru,” katanya.

 

Ia melanjutkan, untuk mapel aplikatif tersebut, guru harus melakukan persiapan menyeluruh agar capaian pembelajaran pada tiga bidang utama kurikulum terselesaikan.

 

“Kalau pada contoh mapel Bahasa Indonesia itu, guru bisa mengajarkan teori-teori mengarang, memasukkan secara tematik bagaimana membangun Profil Pelajar Pancasila, lalu melakukan persiapan ekstrakurikuler bersama peserta didik,” imbuhnya.

 

Hal itu menurut Nova pasti mengasyikkan di kelas antara guru dan peserta didik. “Karena berbasis metode Project Based Learning, guru mesti menjalankan program ekstrakurikulernya terencana secara rapi dan menghasilkan karya. Ini yang disebut life skill dari hasil sebuah pembelajaran,” jelasnya.

 

Pada mapel lain, guru juga melakukan hal yang sama. Karena tidak semua mapel bisa bersifat aplikatif. “Di sinilah kepiawaian guru memilih KD yang akan diajarkan sesuai ketersediaan waktu,” pungkasnya. (*/at)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad